Jumat, 12 July 2019 13:35 UTC
PILKADES SERENTAK: Pertemuan Bakesbangpol di aula koperasi Prastiwi, Kecamatan Dringu, Foto: Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Probolinggo kumpulkan para Pj kades, perangkat dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa), jelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 12 desa dari 8 kecamatan di aula koperasi Prastiwi Kecamatan Dringu, Jumat 12 Juli 2019.
Dari 12 desa itu meliputi Desa Clarak, Kecamatan Leces, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Desa Bulu, dan Rondokuning, Kecamatan Kraksaan, Desa Brumbungan Kidul, Kecamatan Maron, dan Desa Tarokan, Kecamatan Banyuanyar.
Serta Desa Kedawung, Kecamatan Kuripan, Desa Matekan, Desa Krampilan, dan Desa Kecik, Kecamatan Besuk serta Desa Jabung Sisir dan Petunjungan, Kecamatan Paiton.
BACA JUGA: Menabung 10 Tahun, Nenek Penjual Kacang Bisa Pergi Haji
Lewat sambungan selulernya, Kepala Bakesbangpol, Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto menyebut, dikumpulkannya Pj kades, perangkat, dan BPD guna menjaga kekondusifan desanya, jelang pilkades mendatang.
"Kita kumpulkan karena di desa-desa yang akan melaksanakan pilkades, sudah beredar isu-isu miring dari para pendukung. Sehingga Bakesbangpol mengumpulkan para Pj kades beserta perangkatnya dan BPD agar meminimalisir gejolak di masyarakat," jelas Ugas.
Menurut Ugas, isu-isu yang berkembang di beberapa desa yang akan melaksanakan pilkades, maraknya isu masalah ijazah palsu milik calon kades. Serta terkait netralitas panitia, dan money politics yang sulit dihindarkan.
BACA JUGA: PU Bina Marga Usul Pelebaran Jalan Tol Probolinggo Menuju Lumajang
"Isu-isu tentang ijazah palsu, netralitas panitia, dan money politics sempat menjadi bahan pembahasan. Apalagi calon lebih dari lima, sehingga ada seleksi administrasi. Yang sulit dihindari lagi yakni, masalah money politics," kata Ugas.
Oleh karenanya, Ugas menekankan dengan adanya isu yang berkembang, para Pj kades dan perangkat desa harus bisa menciptakan rasa aman dan kondusifitas agar tidak terjadi bentrok antar warga di desa.
"Ini bagian deteksi dini yang sangat diperlukan jelang pilkades serentak di 12 desa, yang akan dilaksanakan sekitar bulan November 2019 mendatang. Kami harap, para Pj kades dan perangkatnya mampu menjaga keamanan di masyarakat," tandasnya.