Rabu, 28 April 2021 12:20 UTC

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani usai melakukan rapat koordinasi Satgas Covid-19 Gresik bersama Forkopimda dan Kades se-Kabupaten Gresik.
JATIMNET.COM, Gresik - Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mudik ke Gresik frekuensinya makin meningkat, mereka diamankan sejak kedatangan di Bandara oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
PMI ini langsung dikarantina selama dua hari, kalaupun sakit mereka langsung dirujuk dirumah sakit dsn jika sehat maka diserahkan kepada Pemkot dan Pemkab.
Sementara PMI asal Gresik langsung di arahkan ke Ruang isolasi di Gelora Joko Samudro (GJOS) selama tiga hari, hal diatas disampaikan langsung oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.
"Terpenting dan yang perlu kita perhatikan PMI yang tidak melalui bandara. Ini hanya RT dan RW yang harus melapor ke Kades atau Camat,” kata Bupati saat rapat koordinasi, Rabu 28 April 2021.
Sementara Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengaku sudah memerintahkan jajaran Polsek agar tidak mengendorkan upaya penerapan PPKM berskala Mikro Jilid IV kali ini.
Baca Juga: Pemkab Gresik Siapkan GJOS untuk Karantina Pekerja Migran yang Mudik Lebaran
Demikian juga Dandim 0817 Gresik Letkol Taufik Ismail juga mengaku telah memerintahkan Danramil dan Babinsa untuk membantu tracing, dan pelaporan data valid.
Senada Kepala Kejaksaan Negeri Gresik, Heru Winito menegaskan agar Kades mempergunakan sebagian dana desa untuk kegiatan penanggulangan Covid-19.
“Jangan takut, kalau ada yang menakut-nakuti dan mengancam, tentang penggunaan dana desa untuk covid-19 laporkan ke kami,” pinta Kajari Gresik Heru Winoto.
Baca Juga: Cegah Mudik Lebaran, Ini 27 Lokasi Pemeriksaan di Jatim
Lebih jauh, Kepala Dinas Kesehatan Syaifuddin Ghozali menyampaikan dalam tiga tahun terakhir kasus Covid-19 di Gresik melandai masuk di Zona oranye yang minggu sebelumnya di Zona kuning.
Masih menurut Kadinkes, yang perlu diperhatikan adalah kepulangan PMI dari luar negeri yang sejak Januari sampai April mencapai 300 orang lebih, bulan April saja PMI dari luar negeri mencapai 193 orang.
“Meski test PCR saat pulang negative, tapi beberapa saat setelah di desanya ada yang positif dan sempat menularkan kepada yang lain,” papar Kadinkes mengingatkan agar kades lebih berhati-hati.
