Logo

Jatim Surplus Gas Bumi dari Lapangan Terang Sirasun Batur

Reporter:,Editor:

Kamis, 21 March 2019 03:39 UTC

Jatim Surplus Gas Bumi dari Lapangan Terang Sirasun Batur

Kepala Dinas ESDM Jawa Timur Setiajit. Foto: Baehaqi Almutoif.

JATIMNET.COM, Surabaya – Penyaluran gas Lapangan Terang Sirasun dan Batur (TSB) Fase-2 oleh Kangean Energy Indonesia Ltd membuat pasokan gas di Jawa Timur surplus sekitar 200 juta kaki kubik gas bumi per hari atau million standard cubic feet per day (MMSCFD).

Sebab produksi di lapangan TSB fase-2 sebesar 230 juta membuat cadangan gas di Jatim mencapai sekitar 500 MMSCFD. Jumlah tersebut dianggap cukup untuk memenuhi pasokan gas industri di Jatim.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jatim Setiajit menyatakan jumlah cadangan gas tersebut menguntungkan Jatim untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Sebenarnya kami (Jatim) tidak kekurangan pasokan gas. Kalau hari ini tidak ada produksi, tahun depan pasti kekurangan pasokan, karena pertumbuhan industri sekitar 8-15 persen,” ujar Setiajit, Rabu 20 Maret 2019.

BACA JUGA: Makin Kokoh Bertambahnya Pasokan Gas Lapangan Terang Sirasun Batur

Diterangkan Setiajit bahwa kebutuhan gas untuk industri di Jatim selama ini sekitar 388 juta kaki kubik gas bumi per hari. Dengan bertambahnya 230 MMSCFD dari Kangean Energy Indonesia, memastikan Jatim surplus cadangan gas bumi. .

Menurutnya produksi tersebut mampu memenuhi kebutuhan industri antara 15-20 tahun ke depan. Dengan hitungan pertumbuhan kebutuhan industri yang mencapai 15 persen per tahun, bisa terpenuhi sampai beberapa tahun ke depan.

“Permaslahannya kan begini, gas kalau diproduksi dan tidak digunakan mubazir. Apabila tidak dimanfaatkan bisa hilang," sebutnya.

Pasokan gas di Jatim ini juga tidak hanya dinikmati sektor industri saja. Pemerintah berencana menyalurkan untuk kebutuhan rumah tangga yang masih belum besar. Namun Pemprov Jatim menegaskan pasokan untuk industri dan residensial dirasa masih surplus.

“Kalau masih berlebihan pasti daerah lain seperti Jawa Tengah membutuhkannya. Rencananya, kami akan mengekspor (di kirim ke daerah lain),” ungkapnya.

BACA JUGA: Kementerian ESDM Gandeng Inggris Kembangkan Energi Rendah Karbon

Untuk diketahui, area gas lepas pantai lapangan TSB terletak 90 kilometer di bagian utara pulau Bali dengan kedalaman laut 90 meter sampai dengan 230 meter. Lapangan gas lepas pantai itu terdiri dari Lapangan Gas Terang Sirasun dan Batur.

Di lapangan TSB merupakan pengembangan empat sumur dan fasilitas bawah laut untuk produksi Lapangan Sirasun dan Batur yang akan tergabung pada TSB fase kesatu.

Sebanyak tiga sumur Sirasun dan satu sumur Batur telah selesai drilling pada kuartal pertama dan kedua 2018. Pengembangan lapangan Gas Terang Sirasun dan Batur dimulai sejak 2014 dan hampir seluruhnya tuntas pada kuartal pertama 2019.

Sementara, pekerjaan instalasi fasilitas bawah laut tentang pemasangan fasilitas control system dan tie-in sudah dimulai pada akhir tahun 2018 dan selesai pada Maret 2019.