Logo

Makin Kokoh Bertambahnya Pasokan Gas Lapangan Terang Sirasun Batur

Reporter:,Editor:

Rabu, 20 March 2019 14:59 UTC

Makin Kokoh Bertambahnya Pasokan Gas Lapangan Terang Sirasun Batur

RESMI. Menteri ESDM Ignasius Jonan menekan tombol simbolis penyaluran gas dari Lapangan TSB Fase-2 di Sheraton Hotel Surabaya, Rabu 20 Maret 2019. Kangean Energy Indonesia akan menyalurkan gas 160 juta MMSCFD. Foto: Baehaqi Almutoif.

JATIMNET.COM, Surabaya – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyambut positif penyaluran gas Lapangan Terang Sirasun dan Batur (TSB) Fase-2 untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan kebutuhan industri di Jawa Timur.

“Jatim belakangan sudah teriak-teriak kekurangan gas," ujar Jonan saat memberi sambutan peresmian Penyaluran Gas Lapangan TSB Fase-2 yang dilakukan Kangean Energy Indonesia Ltd di Sheraton Hotel Surabaya, Rabu 20 Maret 2019.

Beroperasinya tahap dua melalui kapal Floating Processing Unit (FPU) Joko Tole, lanjutnya, dapat menambah pasokan sekitar 160 juta kaki kubik gas bumi per hari (MMSCFD). "Cukup lumayan untuk memenuhi pasokan gas di Jatim," ungkapnya.

Untuk diketahui, area gas lepas pantai TSB ini terletak 90 kilometer di bagian utara pulau Bali dengan kedalaman laut 90 meter sampai 230 meter. Lapangan gas lepas pantai itu terdiri dari Lapangan Gas Terang Sirasun dan Batur.

BACA JUGA: Kementerian ESDM Gandeng Inggris Kembangkan Energi Rendah Karbon

Ini merupakan pengembangan empat sumur dan fasilitas bawah laut untuk produksi Lapangan Sirasun dan Batur yang akan tergabung pada TSB fase kesatu.

Sebanyak tiga sumur Sirasun dan satu sumur Batur telah selesai dibor pada kuartal pertama dan kedua 2018. Pengembangan Lapangan Gas Terang Sirasun dan Batur dimulai sejak 2014 dan hampir seluruhnya tuntas pada kuartal pertama 2019.

Sementara itu, pekerjaan instalasi fasilitas bawah laut tentang pemasangan fasilitas control system dan tie-in sudah dimulai pada akhir 2018 dan selesai pada Maret 2019.

BACA JUGA: Kotoran Sapi Bisa Menjadi Sumber Energi Listrik

Diungkapkannya, investasi proyek yang dikeluarkan berkurang dari sebelumnya disetujui dalam Authorization for Expenditure (AFE) sebesar 214 juta dolar Amerika Serikat, menjadi 165 juta dolar AS.

“Kami mengapresiasi penghematan yang dilakukan untuk proyek pembangunan fasilitas produksi bawah laut ini,” lanjut mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu.

Jonan berharap Kangean Energi Indonesia Ltd dalam menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) ke masyarakat Kangean dan sekitarnya tidak ala kadarnya. Ia mengusulkan CSR bisa membantu kebutuhan seperti listrik, air bersih dan kebutuhan lain.

BACA JUGA: Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Lampaui Target

Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menambahkan, produksi proyek TSB Fase 2 ini akan menambah sekitar 205 juta kaki kubik gas bumi per hari. Hal tersebut bisa menjamin pasokan gas untuk berbagai keperluan di wilayah Jatim.

"Dapat didistribusikan untuk listrik, pupuk, dan industri lain di Jatim," kata mantan Direktur Utama PT Semen Indonesia dan Pertamina ini.

Adapun President Kangean Energy Indonesia Tbk Hirotaka Tanaka merinci lapangan Sirasun dan Batur dalam hitungannya dapat mengasilkan 175-180 juta kubik gas bumi per hari. Jumlah bersamaan dengan Lapangan Gas Terang yang sudah berproduksi.

Hirotaka menyebut, pembangunan tahap dua ini bakal terus berkontribusi terhadap pasokan gas bumi untuk konsumen lokal, dengan kapasitas maksimal 240 juta kubik gas bumi per hari.