Kamis, 23 July 2020 05:40 UTC
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah) saat melakukan video conference penyaluran dana bergulir untuk koperasi di Gedung Negara Grahadi, Kamis 23 Juli 2020.
JATIMNET.COM, Surabaya - Presiden Joko Widodo menginstruksikan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mengucurkan dananya untuk koperasi. Anggaran sebesar Rp 1 triliun telah disiapkan.
Jawa Timur sendiri kebagian Rp 86,7 miliar. Itu untuk 12 koperasi yang berkasnya sudah diverifikasi oleh lembaga di bawah kementerian koperasi dan UKM tersebut.
"Ini kan baru dimulai. Yang jelas saya selalu berangsur-angsur untuk mengajukan koperasi, anggota saya termasuk yang hadir disini ada sepuluh (dari 12 koperasi). Ini yang proposalnya sudah berangkat ke LPDB," ujar Kepala Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Mas Purnomo Hadi, Kamis 22 Juli 2020.
Purnomo sendiri tidak menyebut detail program ini akan berlangsung berapa gelombang. Tetapi ia memastikan tidak berhenti pada 12 koperasi itu saja. Ada tahap berikutnya yang proposal persyaratannya juga telah masuk ke LPDB-KUMKM. "Selanjutnya sudah kami ajukan untuk tahap berikutnya," terangnya.
BACA JUGA: Di Tengah Pandemi Covid-19, Khofifah Sebut Koperasi Bisa Selamatkan UMKM
LPDB-KUMKM, kata dia, memang memberikan syarat kepada koperasi agar bisa mendapat dana bantuan ini. Diantaranya, laporan keuangan yang harus sehat. Persyaratan lainnya tentu administrasi yang rapi.
"Saya tidak bisa menyebutkan satu per satu. Namun itu harus mereka ada penilaian kesehatannya. Kemudian laporannya harus oleh akuntan publik. Pengurusnya juga harus aktif. Anggotanya juga harus ada, yakni UMKM-nya," terangnya.
Dari 12 koperasi itu, menurutnya, membawahi sekitar 5000-an UMKM seluruh Jatim. Pembagiannya tiap koperasi beragam, tidak sama. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berharap dana bergulir dari pemerintah pusat ini bisa digunakan sebaik mungkin untuk pemulihan ekonomi.
"Saya ingin sampaikan bahwa kita ini belum aman. Tapi ekonomi juga harus digerakkan. Makanya pesan pak presiden itu kan gas dan rem harus harus imbang," kata Khofifah.
Mantan menteri sosial itu berpesan sebagai penggerak ekonomi, koperasi dan UMKM bisa mengatur irama kebangkitan ekonomi terutama di Jatim. Pandemi belum berakhir, tetapi ekonomi juga harus tetap berjalan. "Njenengan yang passion kapan di gas dan kapan di rem. Saya selalu berpesan jangan digas dan rem blong," tandasnya.