Logo

Jangan Sepelekan! Ini Pentingnya Perhatikan Akreditasi Kampusmu

Reporter:,Editor:

Rabu, 06 October 2021 00:00 UTC

Jangan Sepelekan! Ini Pentingnya Perhatikan Akreditasi Kampusmu

Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Prof. Akhmad Fauzy

JATIMNET.COM, Surabaya - Ketika memilih jurusan kuliah, tak banyak mahasiswa yang memperhatikan akreditasi kampus. Pilihan berkuliah malah sering didasarkan karena gengsi nama universitas, impian pribadi, bahkan sekedar karena mengikuti keinginan orang tua.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Prof. Akhmad Fauzy. Fenomena tersebut, menurutnya, kurang tepat dikarenakan setiap jurusan di setiap kampus memiliki kualitas yang berbeda.

Kualitas ini dalam dunia kampus disebut sebagai akreditasi. Tanpa akreditasi yang baik, lulusan kampus tersebut akan lebih sulit mendapatkan pekerjaan maupun kesempatan lain.

Misalnya dalam CPNS, seleksi administrasi mensyaratkan kampus dan jurusan sudah harus terakreditasi. Beberapa beasiswa bahkan menetapkan akreditasi kampus harus dalam kualitas yang tertinggi, yaitu “A”, atau biasa disebut sebagai akreditasi unggul.

Baca Juga: Gelar Wisuda Drive Thru, Ini Tiga Pesan Rektor ITS

“Adanya kesempatan spesial untuk akreditasi yang unggul, dikarenakan akreditasi ini telah menjadi standar kualitas yang telah kita sepakati bersama di dunia pendidikan. Jadi, akreditasi ini memang sangat diinginkan dunia pendidikan karena kualitasnya telah terbukti, dan memberikan rasa bangga bagi pemiliknya. Jadi, penting bagi perguruan tinggi dan mahasiswa untuk berlomba-lomba meraih akreditasi unggul,” kata Fauzy, Selasa 5 Oktober 2021.

Ia pun berbagi tips cara memilih kampus berakreditasi sebaik mungkin, sekaligus cara bagi civitas yang sudah terlanjur menjadi bagian di kampus tersebut untuk berperan dalam meningkatkan kualitas akreditasinya masing-masing.

Pertama, perbanyak membaca kebijakan pendidikan tnggi. Instrumen beserta penjelasan lengkap terkait akreditasi, telah dipaparkan secara terperinci dalam dokumen-dokumen pemerintah yang banyak tersedia di internet. Civitas akademika bisa mulai mempelajari kebijakan tersebut untuk menyesuaikan kualitas kampus yang diinginkannya.

“Jadi dengan membaca, kita bisa mengetahui secara detil apa yang perlu kita lakukan agar kampus bisa memperoleh akreditasi Unggul. Misalnya kampus dengan bidang tertentu, memerlukan fasilitas apa saja, memiliki dosen berapa, mahasiswa berapa, dan lain-lain. Terlihat kompleks, namun pada intinya, semakin baik kualitas kampus, maka semakin baik pula akreditasinya,” ia mengungkapkan.

Baca Juga: Pelatihan Fotografi dan Optimalisasi Media Sosial Jadikan Produk Kuliner SWK Menarik

Kedua, atur strategi agar kualitas kampusmu makin baik. Setelah mengetahui kriteria, maka kampus bisa mengidentifikasi apa keunggulan kampus, serta apa yang kurang sehingga harus di tingkatkan. Fauzy menambahkan bahwa cara meningkatkannya pun tidak bisa seragam, karena tiap kampus punya kondisi dan konteks yang berbeda.

“Jadi setelah iqra (membaca), ya muhasabah (refleksi diri). Semua civitas kampus, tidak hanya dosen, harus benar-benar menyimak isi informasi akreditasi tersebut. Karena yang lebih tahu tentang apa yang harus ditingkatkan dan bagaimana caranya, adalah perguruan tinggi masing-masing," ia menjelaskan.

"Selain itu, data di PDDIKTI perlu terus diisi dan dilengkapi, karena kalau kita berkualitas tapi data kita tidak terlaporkan, ya penilai akreditasi dan masyarakat tidak ada yang tahu,” sambungnya.

Terakhir, kurangi urusan administrasi dan perbanyak mengabdi ke masyarakat. Menurut Fauzy, akreditasi memanglah seperti sebuah ujian bagi kampus. Namun yang dinilai dari akreditasi bukanlah kemampuan intelektual semata. Melainkan bagaimana kualitas kampus tersebut dapat bermanfaat di tengah masyarakat.

“Artinya, kita juga menilai, bagaimana kontribusi kampus kepada masyarakat dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Jadi tidak hanya mempertimbangkan mahasiswa IPK-nya berapa, tapi juga setelah lulus mereka bekerja dimana, bekerja jadi apa, dan bagaimana ide dan inovasi di kampus bisa berperan bagi masyarakat, itu semua dinilai,” ia memaparkan.