Selasa, 04 April 2023 05:00 UTC
TRADISI. Hj Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur saat mengisi tausiyah menjelang buka bersama di Pondok Pesantren Riyaadlul Jannah, Jl. Jambu 10B, Kota Madiun. Foto.Ist
JATIMNET.COM, Madiun – Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid memiliki tradisi tersendiri setiap bulan Ramadan. Ia menjalani rutinitas sahur bersama secara berkeliling sejak Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, suaminya menjabat sebagai Presiden Ke-4 RI.
Tradisi itu dijalankan sejak 2020 atau sudah berlangsung selama 23 tahun. “Kalau buka bersama sudah banyak yang berlomba mengadakannya,” kata Sinta yang dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 4 April 2023.
Baca Juga : Sinta Nuriyah Ajak Masyarakat Jaga Persatuan dan Perangi Hoaks
Di saat banyak orang menggelar buka bersama, Sinta tetap mengagendakan sahur bersama secara rutin. “Selain sahur berarti mengajak orang berpuasa, juga memikirkan bagaimana sahurnya kaum duafa dan marjinal,” ujar dia saat menggelar buka puasa bersama di Pondok Pesantren Riyaadlul Jannah di Jalan Jambu, Kota Madiun, Senin kemarin.
Oleh karena itu, Sinta seringkali sahur bersama dengan kaum duafa maupun marjinal di beberapa tempat. Ini mulai pasar, kolong jembatan, alun-alun, masjid, bahkan bisa jadi di gereja. Rutinitas yang awalnya sahur bersama ini kemudian berkembang menjadi rangkaian agenda buka bersama.
Aktivitas itu sebagai upaya merawat salah satu warisan Gus Dur yang tak ternilai bagi Indonesia. Kesempatan sahur maupun buka bersama sebagai upaya menjaga silaturahmi bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini dengan mengedepankan persatuan, demokrasi, dan keadilan.
Baca Juga : Eks Napiter Buka Puasa Bersama di Lapas Surabaya
Untuk tahun 2023 ini, kegiatan sahur maupun buka bersama dijadwalkan dalam 25 hari dalam bulan Ramadan tahun ini. Adapun buka bersama di Madiun masuk rangkaian ke-11.
Acara buka bersama Sinta Nuriyah ini terselenggara atas kerjasama GUSDURian, Ponpes Riyaadlul Jannah, Pemkot Madiun, GSJA AIR HIDUP. Juga, GKJW Madiun, Universitas Widyamandala Madiun (WIMA), Ahmadiyah, GPIB, Gereja Katolik Materdei, GKJW Madiun Lor, GKI Madiun, dan STAINU Madiun.