Selasa, 29 April 2025 05:00 UTC

Duta Genre Kota Mojokerto 2025, Christopher Kevin Yuwono. Foto: Dok.Prokopim.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Usai terpilih menjadi Duta Genre Kota Mojokerto 2025, Christopher Kevin Yuwono siap menjadi motivator remaja di era digital saat ini.
"Sebagai Duta GenRe yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi remaja lain dalam menjalani hidup sehat dan berencana," katanya, Selasa, 29 April 2025.
Kesiapan Kevin menjadi motivator karena ingin bermanfaat di tengah besarnya tantangan yang dihadapi remaja masa kini.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, lima tantangan bagi remaja saat ini adalah FOMO (Fear Of Missing Out), YOLO (You Only Live Once), FOPO (Fear Of Other People’s Opinion), minimnya literasi, serta self hatred.
Ke depan, Kevin berinisiatif memberikan motivasi diri dalam kehidupan sehari-hari memberikan kemanfaatan bagi umat.
"Saya akan membantu remaja untuk memiliki perencanaan yang matang dalam kehidupan, termasuk perencanaan pendidikan, karier, dan pernikahan," terangnya.
BACA: Ning Ita Ajak TP PKK Mojokerto Bersinergi Mewujudkan Generasi Emas
Tak hanya itu, lanjut Kevin, dirinya juga akan terus menyebarkan informasi tentang kesehatan reproduksi, bahaya narkoba, seks bebas, dan HIV/AIDS kepada sesama remaja.
"Mulai dari tekanan akademik dan sosial, ekspektasi yang tinggi untuk berprestasi di sekolah, ditambah dengan tekanan sosial untuk diterima, dapat memicu stres, kecemasan, dan depresi," jelas Kevin.
Penggunaan media sosial yang berlebihan, menurut Kevin, dapat menyebabkan perbandingan sosial yang tidak sehat, rendah diri, fear of missing out (FOMO), dan bahkan cyberbullying.
Sebagai Duta GenRe, pihaknya akan memberikan advokasi, komunikasi, dan edukasi, sehingga generasi muda di Kota Mojokerto dapat sehat, berencana, dan tetap produktif.
"Belum lagi, hal negatif yang membuat remaja rentan terpapar informasi yang tidak akurat, ujaran kebencian, dan konten negatif lainnya di platform digital,“ ujarnya.
“Tentu saja, ini dapat berpengaruh kepada proses pencarian jati diri di tengah gempuran informasi dan gaya hidup yang beragam di media sosial sehingga dapat menimbulkan kebingungan dan krisis identitas," bebernya.
BACA: SMA Sunan Giri Jadi Duta Genre Kota Probolinggo
Maka, Kevin menuturkan, kemampuan literasi digital dan berpikir kritis menjadi krusial untuk memilah informasi. Untuk itulah, Duta GenRe hadir di tengah-tengah remaja agar dapat menginspirasi dan mendorong remaja untuk memilah informasi yang sesuai.
"Sebagai Duta GenRe, saya berkomitmen menjadi Agent of Change yang menyiapkan remaja untuk Kota Mojokerto menuju Indonesia Emas 2045," pungkasnya.
