Logo

Istri Meninggal karena Dugaan Pembunuhan, Suami Menyerahkan Diri ke Polisi

Reporter:,Editor:

Senin, 20 October 2025 08:00 UTC

Istri Meninggal karena Dugaan Pembunuhan, Suami Menyerahkan Diri ke Polisi

Polisi melakukan olah TKP di rumah korban dan mengamankan sejumlah barang bukti dalam kasus dugaan pembunuhan di Banyuwangi, Senin, 20 Oktober 2025. Foto: Hermawan

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Seorang perempuan berinisial DN ditemukan tak bernyawa di rumahnya, Nomor 54, Lingkungan Wirodayan, Kelurahan Panderejo, Senin, 20 Oktober 2025.  Penyebab kematian korban diduga akibat dibunuh oleh suaminya yang berinisial GDF dengan cara ditusuk.

Pantauan Jatimnet.com di lapangan, sejumlah aparat yang berada di lokasi tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi.

Jasad korban yang bersimbah darah dievakuasi ke rumah sakit. Sedangkan terduga pelaku juga telah menyerahkan diri ke polisi. Hingga berita ini ditulis, polisi masih mendalami motif dari dugaan pembunuhan tersebut.

BACA: Dendam Asmara, Kakek Bunuh Tetangga Sesama Lansia di Tuban  

Berdasarkan keterangan sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, para tetangga mengetahui kematian korban setelah polisi berdatangan ke rumah korban dan terduga pelaku.

Rosi, salah seorang tetangga mengaku kaget dengan kematian korban yang diduga akibat dibunuh oleh suaminya. Sebab, selama ini tidak diketahui adanya pertengkaran di antara pasangan suami istri (pasutri) tersebut. "Tidak ada keributan. Tahu-tahu sudah ada polisi datang," ujarnya.

Bahkan, pihak tetangga mengetahui rumah tangga DN dan GDF harmonis. Salah satu indikatornya, tidak pernah terjadi keributan di antara pasutri tersebut.   

BACA: Ahmad Midhol, Tersangka Pembunuhan di Imaan Gresik Segera Jalani Persidangan

Pernyataan Rosi diperkuat oleh Lurah Panderejo Muchammad Safii. Ia menyebut, korban dan terduga pelaku pembunuhan dikenal sebagai keluarga baik-baik.

"Kesehariannya normal. (Berangkat) kerja pagi dan pulang malam, jarang berinteraksi. Ekonomi (mereka) juga baik,' ujarnya.

Aktivitas tersebut dijalani pasutri ini karena sama-sama bekerja di luar rumah. Pihak suami bekerja di Perum Pegadaian, sedangkan sang istri sebagai karyawan bank swasta. Dari pernikahannya, DN dan GDF memiliki tiga anak yang saat kejadian tidak berada di rumah.

Pasutri ini merupakan pegawai. Si suami bekerja di Pegadian sementara korban bekerja di salah satu bank swasta. Pasutri tersebut memiliki tiga anak yang saat kejadian berada di luar rumah. "Anak pertama kuliah, yang kedua masih SMK dan yang terakhir SMP," ujar Lurah.