Logo

Iseng Gunakan Aplikasi Lawan Covid-19 Bisa Diproses, Warga Diminta Bijak

Reporter:,Editor:

Jumat, 27 March 2020 04:00 UTC

Iseng Gunakan Aplikasi Lawan Covid-19 Bisa Diproses, Warga Diminta Bijak

LAMAN COVID-19: Warga Kota Surabaya diimbau agar bijak dalam menggunakan aplikasi deteksi dini pada laman, dan akan diproses jika iseng.

JATIMNET.COM, Surabaya - Warga Kota Surabaya diimbau agar bijak dalam menggunakan aplikasi deteksi dini pada laman https://lawancovid-19.surabaya.go.id. Sebab, data yang diisi tidak benar atau sekadar iseng, pengguna bisa diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya, M Fikser mengaku sangat menyayangkan tindakan masyarakat yang menggunakan aplikasi deteksi dini itu hanya sekada iseng. Sebab, data informasi yang disampaikan pengguna melalui aplikasi, menjadi dasar pemerintah mengambil tindakan ke depan.

"Kita sayangkan ya yang terjadi, karena aplikasi Lawan Covid-19 yang kita buat bukan sekadar aplikasi main-main atau informasi biasa. Tapi ini kita coba memberikan keterangan yang jelas lalu tindakan pemerintah seperti apa," kata Fikser, Kamis 26 Maret 2020.

BACA JUGA: Testimoni Kepala KKP Surabaya yang Sembuh dari Covid-19

Layanan di aplikasi, lanjut Fikser, terdapat disclaimer yang mewajibkan pengguna mengisi form dengan benar, karena sebagai upaya deteksi dini Covid-19 dengan melibatkan masyarakat.

“Disitu kan bila kita isi ada disclaimer, minta kepada yang bersangkutan harus jujur dan benar mengisi data-data. Karena data ini itu secara rahasia buat Dinas Kesehatan juga,” pesannya.

Terlebih saat ini situasinya sudah tidak seperti biasa atau dalam keadaan darurat. Karena itu, pihaknya berharap warga mempunyai kesadaran tinggi, jujur dalam mengisi form yang tersedia pada aplikasi. Pasalnya, jawaban yang diisi oleh pengguna aplikasi itu akan diikuti tindakan petugas di lapangan.

"Kalau diisi benar semua sesuai dengan mengarah ke hal tertentu, maka teman-teman Dinas Kesehatan akan melakukan pengecekan ke rumah, benar tidak apakah ada yang seperti itu. Namun, ternyata ada yang hanya sekadar main-mainan, ini kan sangat disayangkan,” tegasnya.

BACA JUGA: Covid-19 Mewabah, Belum Ada Rencana Penutupan Pasar di Surabaya

Fikser pun menegaskan, dalam kondisi seperti ini, jangan semakin membuat informasi yang tidak benar. Apalagi, saat ini jumlah petugas kesehatan juga terbatas. Sebab mereka juga harus membagi waktu untuk merawat yang lain.

“Jadi ini jangan dijadikan permainan, kasihan sekali. Karena teman-teman puskesmas harus turun ke lapangan untuk mengecek ternyata hanya sekadar iseng,” ujarnya.

Untuk itu, Fikser berharap ke depan akan mengambil langkah tegas bagi mereka yang sekadar iseng atau menyampaikan informasi palsu dalam laman aplikasi deteksi dini tersebut. Tindakan tegas tersebut, sebagai langkah untuk menekan informasi hoax agar tidak beredar luas di masyarakat.

BACA JUGA: BACA JUGA: Cegah Corona, Warga Surabaya Diminta Manfaatkan Bilik Sterilisasi

“Ini kita lagi rekab apa saja yang lapor, kita akan konsultasikan dengan Bagian Hukum, kita akan ambil langkah-langkah seperti apa yang begini-begini,” jelasnya.

Kendati demikian, pihaknya kembali mengimbau masyarakat agar bijak dalam menggunakan  layanan aplikasi deteksi dini itu. Jika informasi yang disampaikan benar, pihaknya memastikan segera menindaklanjuti laporan tersebut.

“Kalau memang benar pasti kita tindaklanjuti. Buktinya kan teman-teman kecamatan, puskesmas itu datang. Namun ternyata jawabannya bermacam-macam,” ungkapnya.