Minggu, 11 November 2018 06:39 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Surabaya – Penyelenggara drama kolosal Surabaya Membara , Taufik Monyong Hidayat mengklaim bahwa, pihaknya telah menyampaikan risiko menonton daria tas viaduk.
Taufik yang turut diperiks polisi atas insiden yang menewaskan tiga orang dan belasan lainnya luka-luka ini mengaku acara tahunan ini memang swadaya dari para seniman dan sumbangan dari para donatur. Jadi, bukan acara tahunan Pemerintah Provinsi Jawa Timug.
"Pemprov membantu untuk teknis saja seperti sound system dan lighting," ujarnya Minggu 11 November 2018.
Taufik menjelaskan dananya juga diusahakan secara swadaya oleh para seniman juga sumbangan dari para donatur. "Allhamdulilah kami urunan, satu tahun kami berupaya. Paling mahal sound, lighting, konsumsi," katanya.
Saat disinggung soal melubernya penonton sampai harus naik viaduk, Taufik berkilah jika area itu sebenarnya bukan space untuk penonton.
Dia mengklaim juga sudah menyampaikan risikonya jika menonton dari viaduk kereta api. "Jalur itu kan bukan untuk jalur drama. Jalur kereta api bukan untuk space penonton, risikonya sudah saya sampaikan," ujar Taufik.
Insiden Surabaya membara ini bermula dari melubernya penonton hingga banyak yang memilih menonton drama kolosal Surabaya Membara dari atas viaduk Jalan Pahlawan. Sesaat setelah acara dimulai, melintas lewat kereta api KRD jurusan Sidoarjo- Pasar Turi yang membuat masyarakat yang menonton dari viaduk terserempet hingga terjatuh.
Tiga orang meninggal dan beberapa mengalami luka-luka. Korban luka dirawat di rumah sakit PHC, RS Soewandi, dan RSUD Dr Soetomo.