Senin, 15 October 2018 05:21 UTC
Saifullah Yusuf saat menunjukkan video Pramuka yang menyuarakan ganti presiden. FOTO: Nani Mashita.
JATIMNET.COM, Surabaya – Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur Saifullah Yusuf melayangkan protes terkait beredarnya video anggota Pramuka yang mendukung salah satu calon presiden.
Sebab di dalam video yang beredar di sejumah media sosial itu jelas-jelas mengucapkan takbir, Allahu Akbar dan Ganti Presiden beberapa kali. Kak Ipul, panggilan Saifullah Yusuf di Kwarda Pramuka Jatim menilai ungkapan tersebut sudah menyalahi AD/ART.
“Kami prihatin, keberatan dan protes dengan beredarnya video itu,” kata Saifullah Yusuf di Gedung Pramuka Jawa Timur, Jalan Kertayaja Indah Timur, Senin 15 Oktober 2018.
Mantan calon Gubernur Jawa Timur itu mengatakan Pramuka tidak seharusnya dibawa ke wilayah politik praktis. Kak Ipul, menganggap ada pihak-pihak yang telah membawa Pramuka ke politik praktis dan memaksakan kepentingan golongan tertentu.
“Yang kami khawatirkan nantinya, dengan bedarnya video ini akan diikuti kwarda-kwarda lain. Jadi ini jauh dari marwah Pramuka. Kita harus luruskan,” ujarnya.
Kwarda Jawa Timur akan melakukan penelusuran penyebaran video tersebut. Meskipun dugaan sementara video tersebut tidak dibuat dan diunggah anggota Kwarda Jawa Timur. Tetapi apabila ditemukan bukti bahwa video tersebut dibuat dan diunggah di Jatim, pihaknya telah menyiapkan sanksi kepada anggotanya.
Salah satu sanksi yang disiapkan dengan membekukan gugus depan (Gudep). “Nomor Gudepnya bisa kami bekukan,” tegas pria yang sudah menjabat Wakil Gubernur Jatim dua periode itu.
Sejauh ini pihaknya sudah melayangkan protes ke Kwarnas agar peredaran video tersebut bisa ditindaklanjuti, dengan harapan ada sanksi tegas kepada penyebarnya.
Video ini sudah beredar di sejumlah media sosial seperti Twitter dan Instagram sejak Minggu (14 Oktober) malam, dan sudah ditonton belasan ribu netizen.