Logo

Ini Pesan Khofifah ke Penerus Risma Soal Surabaya

Reporter:,Editor:

Senin, 01 March 2021 07:20 UTC

Ini Pesan Khofifah ke Penerus Risma Soal Surabaya

KHOFIFAH: Gubernur Jawa Timur Khofifah saat serah terima jabatan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin 1 Maret 2021.

JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Pemkot Surabaya meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dengan Pemprov. Terutama dalam pelaksanaan program pembangunan infrastruktur. 

Setidaknya, kata Khofifah, ada 77 proyek strategis dari Program Strategis Nasional di Perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi Jatim sebagian besar sentranya di Surabaya. 

"Oleh karena itu, ini yang juga kami pesankan supaya ada sinergitas pasca pandemi Covid-19," ujar Khofifah disela menghadiri serah terima jabatan (Sertijab) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin 1 Maret 2021. 

Mantan menteri sosial itu mengajak Pemkot Surabaya untuk bersama memulai program percepatan pembangunan di Jatim. "Jadi sekarang sesungguhnya preconditioning-nya sudah bisa dilakukan. Karena provincial office dari PSN tersebut ada di Bappeda Provinsi Jawa Timur," ungkapnya. 

Baca Juga: Eri-Armudji Dilantik, Ini Harapan Kadin hingga HIPMI Surabaya

Berdasarkan dokumen Perpres 80 Tahun 2019 yang didapatkan Jatimnet.com, beberapa pembangunan di Surabaya diantaranya, light rail transit (LRT), pendalaman alur pelayaran Barat Surabaya, dan transportasi publik di Gerbangkertosusila (Surabaya regional railways line). 

Kemudian pengembangan jalan Tol Waru (Aloha)-Wonokromo-Tanjung Perak, pengembangan jalan tol Bandara Juanda-Tanjung Perak (SERR), serta rencana akses kereta api menuju Bandara Juanda. 

Selain soal pembangunan infrastruktur, Khofifah juga meminta agar Surabaya tetap menjadi barometer kebangkitan ekonomi di Jawa Timur. 

Dengan produk domestik regional bruto (PDRB) Surabaya menyumbang 24,11 persen terhadap Jatim, Khofifah yakin dapat menolong perekonomian. Karenanya, ia supaya yang telah dicapai Surabaya tetap dipertahankan dan bahkan lebih ditingkatkan lagi.

Baca Juga: Konsep LRT Hanya Melintasi Surabaya dan Sekitarnya, Tanpa Bangkalan

"Ini menjadi bagian yang penting, ini tidak boleh ada pelemasan atau pelemahan akibat pandemi Covid-19 yang telah berjalan setahun. Jadi semua harus pada proses percepatan untuk membangun kebangkitan ekonomi di Jawa Timur terutama episentrumnya, yang menjadi sentra ini adalah Surabaya," katanya. 

Khofifah juga menginisiasi terbentuknya sister city antara Kota Surabaya dan Kabupaten Sampang. Menurutnya ini sebagai salah satu upaya untuk mengurangi ketimpangan indeks pembangunan manusia (IPM). 

Surabaya memiliki IPM sebesar 82, tertinggi di Jatim. Sedangkan IPM Kabupaten Sampang berada di angka 62, terendah di Jawa Timur. "Saya ingin mengajak semacam Sister City, ada SDM-SDM dari Surabaya yang akan mensupport percepatan penguatan IPM di Sampang," tandasnya.