Logo

Ini Pesan dari Kampung Edukasi Sampah Sidaorjo

Reporter:,Editor:

Minggu, 25 November 2018 03:51 UTC

Ini Pesan dari Kampung Edukasi Sampah Sidaorjo

Edi Priyanto (kanan) menjelaskan pengelolaan sampah kepada Wakil Bupati Sidoarjo (dua dari kiri) dalam acara peluncuran SBH, Sabtu 24 November 2018. FOTO: IST.

JATIMNET.COM, Sidoarjo – Jangan buang sampahmu. Itulah pesan yang ingin disampaikan warga Sekardangan, Sidoarjo. Kampung tersebut telah dinobatkan sebagai Kampung Edukasi Sampah lantaran mampu mengelolah sampah menjadi barang bermanfaat.

Ketua RT 23/RW 07 Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo Edi Priyanto menyatakan dalam melakukan penanganan sampah tidak bisa dilakukan instan. Pihaknya butuh waktu bertahun-tahun untuk mengubah paradigma warganya, hingga peduli dengan sampah. Buntutnya kampung Sekardangan terlihat asri, bersih, hijau dan seluruh sampah tertangani dengan baik. 

“Dibutuhkan waktu 200 hingga 1.000 tahun agar sampah plastik bisa terurai, sampah popok bayi yang dibutuhkan waktu 550 tahun untuk bisa terurai, dan sampah botol memerlukan waktu untuk terurai sekitar 450 tahun,” terang Edi dalam surat elektroniknya di sela launching Sidoarjo Bersih dan Hijau (SBH), Sabtu 24 November 2018 malam.

Dia mengajak warga agar lebih perhatian terhadap sampah. Masalahnya sampah tidak selalu menjadi barang terbuang. “Sampah masih bisa kok, dimanfaatkan,” tegasnya.

Sampah di sekitar harus dipilah, dipilah, dan diolah sebaik-baiknya. Salah satu upayanya pemilahan dan pengolahan sampah dari masing-masing rumah tangga agar bisa menjadi pupuk basah dan kering.

Saat ini Edi mendorong warganya untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah dan lingkungan. Program yang sudah berjalan adalah mengembangkan budidaya hidroponik, pembuatan souvenir dari bahan daur ulang, pembuatan pupuk kompos organik dengan menggunakan komposter aerob dan takakura serta memproduksi pupuk cair organik secara massal.

“Gerakan perubahan masyarakat diharapkan mampu mengubah pola pikir masyarakat agar berperan aktif memperbaiki lingkungannya dari tempat-tempat yang kumuh menjadi tempat yang bersih, hijau, sehat dan asri,” urainya.

Dia juga mengingatkan pentingnya mengubah pola pikir pengelolaan lingkungan dengan memiliki bank sampah agar bisa menampung pemilahan sampah, pengolahan sampah, pengawasan dan pengendalian lingkungan.

Kampung Sekardangan yang telah menjadi Kampung Edukasi Sampah telah dijadikan role model dalam pengelolaan sampah bagi masyarakat. Keberhasilan itu membuat sejumlah institusi, instansi, kelompok masyarakat, dan lembaga pendidikan melakukan studi banding dan belajar langsung di lokasi.

Selain menjadi kampung terinovasi, Kampung Edukasi Sampah juga merupakan role model penerapan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di Kabupaten Sidoarjo karena berhasil menerapkan sebuah Sistem Keamanan Warga (Sikara) di samping juga pengawasan dan monitoring keamanan yang dipantau kamera CCTV.  

Dalam launching program SBH 2018-2019 itu juga digelar bazar produk daur ulang dari perwakilan kecamatan se-Kabupaten Sidoarjo. Turut hadir dalam launching tersebut diantaranya Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Kepala Dinas Perhubungan Bahrul Amiq, Kepala Dinas PUPR Sigit Setyawan dan Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo Toriquddin.

Sidoarjo Bersih dan Hijau merupakan kegiatan peduli lingkungan, sebagai wahana edukasi, merubah mindset (pola pikir) dan perilaku masyarakat dalam meningkatkan kepedulian dan partisipasi menciptakan kelestarian lingkungan.

Catatan Redaksi: Redaksi mohon maaf atas terjadinya kesalahan penulisan judul yang seharusnya: Ini Pesan dari Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo

Terimakasih