Logo
Investasi Bodong

Ini Pengakuan Adjie Notonegoro di Kasus Investasi Bodong

Reporter:,Editor:

Rabu, 22 January 2020 06:59 UTC

Ini Pengakuan Adjie Notonegoro di Kasus Investasi Bodong

INVESTASI BODONG: Kasus investasi Memiles bodong, perancang busana ternama Adjie Notonegoro memenuhi panggilan penyidik Polda Jatim. Foto: Tony

JATIMNET.COM, Surabaya - Perancang ternama, Adjie Notonegoro memenuhi panggilan penyidik Polda Jawa Timur. Dia datang di Subdit Indagsi Ditreskrimsus bersama kuasa hukum-nya, Robert Sumangunsong, sekitar pukul 09.00 WIB.

Pemanggilannya untuk dimintai keterangan terkait dugaan investasi bodong Memiles, dijalankan sama PT Kam and Kam, yang omzetnya mencapai seratusan miliar. Robert mengaku pihaknya akan mematuhi prosedur hukum.

"Mas Adjie ini selaku korban juga di MeMiles, dia juga diajak gitu sebagai member, intinya korban. Nanti untuk jelasnya biar beliau jelaskan ke penyidik," kata Robert, Rabu 22 Januari 2020.

Sementara, Adjie Notonegoro mengakui kalau dirinya menjadi anggota dan baru dua bulan bergabung dengan Memiles. Selama bergabung menjadi member, hingga kini belum mendapatkan reward. "Saya baru 2 bulan, dan belum pernah dapat reward. Serta saya juga enggak terlalu aktif," ujar Adjie.

BACA JUGA: Polda Jatim Segera Layangkan Surat Panggilan Mulan Jameela Terkait Investasi Bodong

Selain Adjie, penyidik juga melakukan pemeriksaan terhadap Ari Haryo Wibowo Harjojudanto (AHS) atau Ari Sigit cucu dari Presiden RI Kedua, Soeharto dan Tata Janeta terkait kasus Memiles. Mereka dimintai keterangan untuk mengumpulkan bukti lainnya.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan mengakui, hari ini akan barang bukti datang di Polda Jawa Timur dan informasinya mobil mewah hasil reward diketahui milik cucu Soeharto.

"Ketiga orang ini diperiksa karena saksi sebelumnya dan tersangka mengatakan mereka ada kaitannya, dan juga diperkuat dari hasil digital forensik. Tadi malam dua kendaraan mewah sudah diberangkatakan rencana jam 12 sampai sini," kata Luki.

Selain itu penyidik juga mengamankan aset sebesar Rp 128,4 miliar. Ia juga memprediksi jumlah ini akan terus bertambah. "Aset member terus kami telusuri, Selasa kemarin, sudah Rp 128,4 miliar, yang diawal Rp 122 miliar ini bisa terus bertambah," ujar Luki