Logo

Ini Langkah Preventif Kota Surabaya terhadap Gempa

Reporter:

Kamis, 11 October 2018 07:35 UTC

Ini Langkah Preventif Kota Surabaya terhadap Gempa

Surabaya perlu mengambil langkah preventif penanggulangan bencana gempa untuk mereduksi banyaknya korban. FOTO: Ilustrasi/IST.

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan langka preventif bencana gempa bumi menyusul gempa bumi M 6.4 yang mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali Kamis 11 Oktober 2018.

Kepala Penanggulangan Bencana Daerah Linmas Pemkot Surabaya Eddy Christianto menyatakan pihaknya sudah melakukan mitigasi bencana kepada 300-an sekolah menengah pertama (SMP) negeri maupun swasta, dan 700-an sekolah dasar (SD) negeri dan swasta di Surabaya.

BACA JUGA : WARGA SURABAYA DAN SIDOARJO RASAKAN GEMPA

“Kami telah melakukan mitigasi atau upaya mengurangi risiko bencana gempa bumi dengan melakukan sosialisasi di sekolah dan kelurahan,” katanya seperti dikutip Antara, Kamis 11 Oktober 2018.

Untuk mitigasi dan sosialisasi di sekolah-sekolah, telah dilaksanakan sejak 9 hingga 20 Oktober 2018. Sedangkan untuk mitigasi bencana kepada masyarakat dilaksanakan secara berkala.

BACA JUGA : GUNCANGAN GEMPA JUGA TERASA HINGGA DI BLITAR HINGGA DENPASAR

Adapun untuk penanganan bencana, telah dibentuk sekolah tangguh bencana dan kelurahan tangguh bencana. Begitu juga di setiap kantor instansi pemerintahan ada kapten bencana, yang bertugas mengarahkan apa yang harus dilakukan apabila ada bencana.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Junaedi sebelumnya mengatakan pihaknya mengimbau Pemkot Surabaya segera mempersiapkan langkah preventif untuk menimalisir korban apabila terjadi gempa bumi.

BACA JUGA : GEMPA BUMI BERKUATAN 5,8 SR TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI GUNCANG MALANG

Dia menyebutkan informasi dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang berpusat di 61 km Timur Laut Situbondo getarannya turut terasa hingga Surabaya.

Terlebih lagi berdasarkan penelitian Pakar Kebumian dan Bencana Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Amien Widodo menyebut Kota Surabaya dilalui dua patahan aktif.

Juanedi meminta agar alat deteksi dini terhadap gempa segera dipersiapkan Pemkot Surabaya. Selain itu juga untuk mengoptimalkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Surabaya dengan membentuk kelompok masyarakat untuk penanganan gempa.