Logo

Ini Kesaksian Warga Saat Terjadi Erupsi Gunung Semeru yang Sembunyi di Kamar Mandi

Reporter:

Senin, 06 December 2021 23:00 UTC

Ini Kesaksian Warga Saat Terjadi Erupsi Gunung Semeru yang Sembunyi di Kamar Mandi

Agus, berusia 40 tahun, salah satu warga Desa Sumberwuluh yang telah selamat dari musibah awan panas guguran saat erupsi Gunung Semeru. Foto: Bruriy Susanto

JATIMNET.COM, Lumajang - Warga yang terdampak dari erupsi Gunung Semeru mengaku bersyukur bisa selamat dari terjangan awan panas. Meski begitu, ada juga yang meninggal karena terjebak saat berupaya menyelamatkan diri.

Seperti yang dikatakan Agus, berusia 40 tahun, salah satu warga Desa Sumberwuluh, bagaimana dirinya bisa selamat dari terjangan awan panas guguran, saat erupsi Gunung Semeru. Saat itu, dirinya dan beberapa warga lainnya tengah berada di warungnya di kawasan lereng gunung tiba-tiba terdengar seperti suara dentuman yang sangat keras.

Di samping itu juga ada getaran tanah. Ia pun bersama warga lainnya langsung lari menyelamatkan diri untuk mencari tempat yang aman, yakni ke kamar mandi warung saat awan panas guguran datang. Di dalam kamar mandi itu, ia dan 5 warga lainnya terjebak hingga 2 jam.

"Langsung bersembunyi di kamar mandi itu. Ada 5 orang lima. Hampir 2 jam kami terjebak di dalam kamar mandi sebelum datang bantuan," kata Agus, di salah satu tempat pengungsian di Desa Sumberwuluh, Senin 6 Desember 2021.

Meski demikian, ada salah seorang pegawainya yakni bernama Siti, berusia 30 tahun itu meninggal, karena kena terjangan awan panas guguran, ketika terjadi erupsi Gunung Semeru. Jenazah baru ditemukan pada Minggu 5 Desember 2021, tidak jauh dari tempat warungnya.

Menurut Agus, dirinya sudah sempat melarang Siti, ketika mengetahui akan naik ke warungnya. Lantaran saat itu bersamaan terdengar dentuman yang keras dan terlihat ada awan panas guguran kemudian awan juga sangat pekat sekali.

Namun, Siti tetap nekat naik dengan naik kendaraan matik-nya. "Sudah tak penging ( saya larang) pulang. Dia (Siti) tetap nekat pulang kejebak di jalan wis (dia terjebak di jalan). Dia keseret 100 meter dari warungnya," ujar Agus.

Sehari setelah terjangan awan panas, jenazah korban dan motornya kemudian ditemukan dan dikenali. Isak tangis warga dan keluarganya kemudian pecah saat jenazah dan motornya dievakuasi di masjid setempat.

Sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi Sabtu 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB mengeluarkan awan panas guguran (APG). Hal ini membuat warga sekitar Gunung Semeru berlarian panik berusaha menghindari gumpalan awan. Permukiman terdampak gelap gulita karena listrik mati.