Minggu, 16 June 2019 06:37 UTC
Koordinator Tim Pelaksana TPA SMP Dimas Aryo Wicaksono dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan saat ditemui di Kantor Dispendik Jagir, Sabtu 15 Juni 2019. Foto: Khoirotul Lathifiyah.
JATIMNET.COM, Surabaya – Tes Potensi Akademik (TPA) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP jalur zonasi kawasan akan berlangsung besok, Senin 17 Juni 2019.
Tim Koordinator Pelaksana TPA, Dimas Aryo Wicaksono mengimbau agar orang tua tidak terlalu memforsir anaknya mengerjakan soal latihan terlalu banyak.
“Ini berbeda dengan psikotes masuk perguruan tinggi, atau CPNS, jadi jangan beli buku tersebut untuk anak yang tes masuk SMP,” kata Aryo saat diwawancarai melalui telepon selulernya, Minggu 16 Juni 2019.
Satu hari menjelang pelaksanaan TPA ini lebih baik anak tidak diforsir untuk belajar atau mengikuti bimbingan belajar (bimbel), tapi istirahat yang cukup.
BACA JUGA: Begini TPA dalam Seleksi PPDB Zona Kawasan di Kota Surabaya
Aryo mengungkapkan TPA jenjang SMP berbeda dengan psikotes yang dilakukan calon mahasiswa maupun PNS. “Tes ini relatif mudah, karena untuk anak SD yang akan masuk SMP. Orang tua harus tahu masalah ini,” kata dia.
Menurutnya, banyak orang tua menuntut anaknya agar mendapatkan nilai bagus. Biasanya hal ini menjadi beban dan kekhawatiran anak. Hal tersebut, lanjutnya, membuat orang tua membelikan buku psikotes masuk perguruan tinggi maupun pegawai negeri.
Berdasar pengalamannya menjaga tes, dia mendapati salah satu peserta yang menangis setelah selesai ujian karena tidak bisa mengerjakan tugas. “Alasan peserta, takut dimarahi orang tuanya,” terang Aryo.
BACA JUGA: PPDB Zonasi, Sejumlah SMP di Ngawi Krisis Murid
Dia mengimbau kepada orang tua agar lebih bijak dalam mendukung anaknya, dengan tidak menekan berlebihan. Selain itu, orang tua diharapkan menenangkan anaknya menghadapi tes TPA.
“Orang tua kami harapkan betul-betul memberi dukungan positif, dan jangan jadikan TPA sebagai beban dan tekanan,” ujarnya.
Sebelum mengerjakan soal TPA, lanjutnya, peserta diharapkan mendengarkan instruksi dari penguji. Jika peserta masih belum paham dalam teknis pengerjaan soal, lebih baik mengajukan pertanyaan kepada penguji.
BACA JUGA: Dispendik Surabaya Ingatkan Siswa Tak Salah Tempat Ujian
Selain itu, meskipun jam dimulainya secara serentak pada pukul 07.30 WIB. Namun untuk benar-benar selesai mengerjaannya akan berbeda antara lokasi ujian satu sama lainya. Hal itu dikarenakan, setiap penguji akan melakukan pengarahan terlebih dahulu sampai peserta benar-benar memahami soal yang akan di kerjakan.
“Prosesnya memang berbeda, karena setiap siswa bahkan per kelas memiliki karakter berbeda. Karena TPA ini lebih berbicara kompetisi akademik, kemampuan berpikirnya, menggunakan cara verbalnya, numeric dan figural,” urainya.
Diharapkan setiap siswa yang akan mengikuti TPA bisa berangkat tepat waktu. Selain itu juga diminta mempersiapkan perlatan yang dibutuhkan, seperti kartu peserta TPA, kartu UN, dan peralatan tulis (pensil 2B, rautan, penghapus, serta alas). Dengan begitu, ia berharap pelaksanaan TPA bisa berjalan lancar.