
Reporter
Khoirotul LathifiyahSabtu, 15 Juni 2019 - 09:49
Editor
David Priyasidharta
Dekan Psikologi Unair dan juga Ketua Tim Pelaksana TPA PPDB, Nurul Hartini. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya akan menggelar seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan sistem jalur khusus (zona kawasan), Senin 17 Juni 2019. Dalam seleksi ini, para peserta akan mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA).
Dekan Psikologi Unair Nurul Hartini menyampaikan TPA ini merupakan ujian untuk mengukur kecermatan, ketepatan dan kecepatan berpikir anak. “Dari hasil TPA ini, akan terlihat potensi pemahaman dan penalaran siswa,” kata Nurul yang juga Ketua Pelaksana TPA PPDB di Kantor Bagian Humas, Sabtu 15 Juni 2019.
Ujian TPA ini meliputi kemampuan berfikir verbal (bahasa), kemampuan berfikir numerical (angka), dan kemampuan berfikir figural (gambar). Masing-masing kategori ujian tersebut berdurasi 15 menit. Secara keseluruhan TPA memakan waktu sekitar dua jam.
BACA JUGA: Seleksi PPDB Jalur Khusus Digelar Senin
Nurul mengungkapkan perlu dukungan orang tua agar anak bisa mencapai nilai terbaik saat TPA nanti. Ia mengimbau orang tua agar bijak dalam mendukung anak-anaknya dengan tidak menekan secara berlebihan.
“Orang tua harus bisa menenangkan anak-anaknya. Beri dukungan positif, jangan sampai anak merasa tertekan saat mengikuti TPA ini. Jangan berlebihan memberikan satu stressor kepada anak-anak,” kata dia.
Ia juga mengimbau orang tua agar tidak terlalu menceramahi dan menuntut anaknya secara berlebihan. Karena salah satu kunci keberhasilan TPA adalah ketenangan, kecepatan dan ketepatan.
BACA JUGA: Dispendik Surabaya Ingatkan Siswa Tak Salah Tempat Ujian
Orang tua jangan sampai panik, lanjut Nurul, agar anak juga bisa tenang dalam mempersiapkan dan mengerjakan ujian. Selain itu, akan lebih baik jika orang tua tidak menunggui anak-anaknya di sekolah. "Dikhawatirkan orang tua tidak tenang ketika mengetahui anaknya belum selesai, tapi dapat info sekolah lain udah selesai," katanya.
Karena, setiap sekolah tidak mungkin bersamaan dengan sekolah lainnya. Ia berpesan agar orang tua memastikan anaknya bisa istirahat cukup selama persiapan menoghadapi TPA. Selain itu, anak juga perlu dimotivasi serta diberikan dorongan stimulus.
"Dengan persiapan itu, ketika anak datang ke lokasi sesuai jamnya, kondisinya fit," kata Nurul.
BACA JUGA: Anak Tak Bisa Masuk Sekolah Favorit, Wali Murid Tolak Mitra Warga
Ia menyampaikan sebelum mengerjakan soal TPA nanti, peserta diharapkan mendengarkan instruksi dari tester. Jika peserta belum memahami teknis pengerjaan soal, lebih baik menanyakannya kepada tester. “Karena ujian TPA baru bisa dimulai ketika para peserta sudah paham dalam pengisian soal,” paparnya.
Ia mengatakan TPA ini dipergunakan hanya untuk seleksi SMP dengan sistem zona kawasan.
“Siswa-siswi dengan kemampuan TPA yang bagus, pastinya sudah siap untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang disesuaikan dengan sekolah kawasan itu sendiri,” jelasnya.