Logo

Ini Hasil Survei Jokowi vs Prabowo di Tiga Provinsi

Reporter:

Kamis, 23 August 2018 09:25 UTC

Ini Hasil Survei Jokowi vs Prabowo di Tiga Provinsi

Pasangan calon presiden dan wakil presiden. Ilustrasi

JATIMNET.COM, Jakarta – Pasangan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih unggul dibanding pesaingnya, Prabowo Subianto berdasarkan survei yang dilakukan Alvara Research Center di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Elektabilitas Kandidat Capres 2019. Sumber: Alvara Research Center.
Elektabilitas Kandidat Capres 2019. Sumber: Alvara Research Center.

Survei tersebut mulai dilakukan pada pekan keempat bulan Juli hingga pekan pertama Agustus 2018, atau sebelum penetapan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, untuk mengetahui peta politik menuju Pilpres 2019.

Menurut keterangan resmi CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali, 23 Agustus 2018, lokasi survei dilakukan karena berada tidak jauh dari pusat kekuasaan dan dinamika politik.

Survei di tiga provinsi ini menggunakan multi-stage random sampling dengan melibatkan responden berusia 17 tahun ke atas. Sample tersebar di DKI Jakarta sebanyak 1.237 responden, dengan margin of error 2,84 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

DKI Jakarta
Komposisi Sampling Berdasarkan Dapil di Provinsi di DKI Jakarta.

Menurut hasil survei di DKI Jakarta, pada aspek popularitas Joko Widodo meraih 96,8 persen dengan top of mind 64,8 persen dan popularitas Prabowo Subianto mencapai 93,9 persen dengan top of mind 27,2 persen.

“Dari simulasi terbuka, di DKI Jakarta, pada awal Agustus 2018. Elektabilitas Jokowi mencapai 55,6 persen dan Prabowo Subianto mendapat 25,4 persen. Kedua nama ini jauh lebih tinggi elektabilitasnya dari tokoh-tokoh lain,” tegas Hasanuddin Ali.

Elektabilitas Jokowi terbesar di Jakarta Barat mencapai 61 persen dan terendah di Jakarta Timur mencapai 48,8 persen. Sementara itu, elektabilitas Prabowo terbesar di Jakarta Pusat mencapai 29 persen dan terendah di Jakarta Timur sebesar 24,4 persen.

Pada simulasi head to head, yang hanya menyodorkan dua nama tokoh. Elektabilitas Joko Widodo sebesar 56,6 persen, lebih unggul dua kali lipat dibandingkan Prabowo yang hanya mendapat 26,1 persen. Sedangkan 17,3 persen belum memutuskan berdasar surve awal Agustus 2018 di DKI Jakarta.

“Elektabilitas Jokowi di DKI Jakarta yang tinggi ini ditunjang oleh tingkat kepuasan publik dari penduduk DKI Jakarta terhadap kepimimpinan Jokowi-JK mencapai indeks 87,6 yang juga diukur melalui survei ini,” ungkap Hasanuddin Ali.

Bandung.
Komposisi Sampling Berdasarkan Dapil di Provinsi Jawa Barat.

Survei di Jabar mengambil sampel sebanyak 1.200 responden. Rentang margin of error sebesar 2,88 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Menurut hasil survei, pada aspek popularitas, Jokowi meraih 98,7 persen, dengan top of mind 61 persen. Sedangkan popularitas Prabowo mencapai 97,2 persen dan top of mind 34,9 persen.

“Kekuatan Prabowo masih cukup terlihat di Jabar sebelum penetapan paslon dengan top of mind yang lebih besar dibanding di DKI Jakarta,” lanjut Hasanuddin.

Elektabilitas Joko Widodo mencapai 47,7 persen dan Prabowo mencapai 34,4 persen masih lebih unggul dibanding nama tokoh lain di Jabar. Secara wilayah, elektabilitas Jokowi terbesar di Bandung Raya dan Bekasi Raya yang mencapai 52,1 persen. Sedangkan terendah berada di Tasikmalaya Raya hanya 39 persen.

Sementara elektabilitas Prabowo terbesar di Tasikmalaya Raya mencapai 47,8 persen dan terendah di Bekasi Raya mencapai 21,2 persen.

“Meskipun saat ini di sebagian besar wilayah Jabar, Jokowi unggul. Di Tasikmalaya Raya, Prabowo lebih unggul. Dan di Bogor Raya, wilayah dengan jumlah pemilih yang cukup besar di Jabar. Sementara selisih elektabilitas kedua tokoh tersebut pada simulasi terbuka tidak berbeda signifikan,” ujar Hasanuddin.

Pada simulasi head to head menunjukkan Jokowi unggul dengan elektabilitas sebesar 49,5 persen dibandingkan Prabowo yang hanya 36,3 persen dan yang belum memutuskan 14,2 persen.

“Kepuasan publik Jabar terhadap kepemimpinan Jokowi – JK hanya mencapai 67,5. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor pergerakan elektabilitas kedua tokoh di provinsi ini masih dapat terus berubah,” ungkap Hasanuddin Ali.

Banten.
Komposisi Sampling Berdasarkan Dapil di Provinsi Banten.

Survei di Banten menggunakan sampel sebanyak 1.201 responden dengan rentang margin of error sebesar 2,88 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei menunjukkan popularitas Jokowi mencapai 95,8 persen, dengan top of mind 53,8 persen. Sedangkan, popularitas Prabowo sebesar 94,3 persen dengan top of mind 33,3 persen.

Hasil simulasi terbuka, elektibilitas Jokowi mencapai 56 persen dan Prabowo mencapai 28,7 persen. Kemudian pada simulasi head to head, Jokowi unggul dengan elektabilitas sebesar 58,5 persen dan Prabowo 29,5 persen dan yang belum memutuskan 12 persen.

“Elektabilitas Jokowi yang meningkat cukup pesat ini menunjukkan apresiasi masyarakat Banten terhadap kepemimpinan Jokowi – JK mencapai 86,2. Sehingga ini menjadi modal bagi Jokowi meningkatkan elektabilitasnya di Banten pada Pilpres 2019,” pungkas Hasanuddin.