Kamis, 13 February 2020 05:00 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Rata-rata remaja membutuhkan delapan jam tidur setiap malam. Namun, survei kebiasaan tidur di Amerika Serikat menemukan bahwa pelajar dari kelas sembilan sampai 12 rata-rata hanya memenuhi jam tidur sekitar 7,5 jam.
Kemudian, sekitar seperempat dari responden melaporkan hanya tidur 6,5 jam bahkan kurang. Dikutip dari HuffPost, lembaga Health Canada menyebutkan bahwa selama ini sebagian besar penelitian terhadap efek kafein hanya dilakukan terhadap orang dewasa. Tidak banyak penelitian yang fokus terhadap efek kafein untuk remaja.
Health Canada menemukan bahwa kafein berdampak besar terhadap anak-anak dan remaja. Kemungkinan besar, remaja akan merasakan efek buruk kafein, seperti insomnia, sakit kepala, lekas marah, gugup, atau bahkan jantung berdebar-debar.
BACA JUGA: Cara Usir Kantuk Tanpa Harus Konsumsi Kopi
Hasil penelitian mencatat, dalam setiap 10 mg kafein yang dikonsumsi seorang anak laki-laki, peluangnya untuk tidur selama 8,5 jam menurun sebesar 12 persen.
Namun, Health Canada menegaskan, kopi bukan satu-satunya sumber minuman berkafein yang dikonsumsi remaja. Kafein juga didapat dari minuman ringan dan minuman berenergi.
Lalu, apakah kopi berbahaya bagi remaja? Health Canada menyebutkan, jumlah konsumsi kopi yang sehat untuk remaja 13 tahun ke atas tidak lebih dari 2,5 mg kafein per kilogram berat badan.
Bila dikonsumsi berlebihan, maka ia tak akan mendapatkan manfaat dari kopi. Sebab, dosis kopi yang tepat dapat memberi manfaat, seperti menghilangkan kelelahan dan meningkatkan daya ingat.
Ahli jantung yang berbasis di Houston, dr John Higgins, bahkan menyarankan remaja yang memiliki masalah tidur atau jantung lebih baik menghindari kopi. Efeknya bisa mengakibatkan remaja sulit tidur lebih awal atau jam tidur lebih sedikit, bahkan mengalami perasaan tak nyaman di keesokan harinya.
