Minggu, 04 August 2019 11:26 UTC
DORONG PERTUMBUHAN. Industri makanan menjadi pemicu pertumbuhan industri mikro dan kecil di Jatim pada kuartal kedua tahun 2018. Foto: Dok.
JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II tumbuh menggembirakan dibandingkan triwulan I 2019. Salah satunya adalah industri makanan yang diperkirakan jumlahnya relatif sedikit.
“Yang tumbuh bagus industri manufaktur mikro kecil adalah industri makanan, karena saya menduga produksinya tidak banyak dan awet,” kata Kepala BPS Jawa Timur Teguh Pramono, Minggu 4 Agustus 2019.
Industri makanan dikatakan Teguh, tumbuh 36,4 persen. Diikuti industri kertas dan barang dari kertas sebesar 14,57 persen, industri percetakan 12,67, dan industri pakaian jadi 12,55 persen.
BACA JUGA: Kenaikan Harga Cabai Rawit Picu Inflasi Juli
Meski demikian, ada beberapa kelompok industri manufaktur mikro kecil yang turun. Teguh menyebut, industri kayu dan rotan turun 10,49 persen, diikuti industri farmasi turun 9,09 persen, dan industri bahan kimia turun 6,25 persen.
Sementara industri manufaktor skala besar dan sedang, kinerja triwulan II menurun dibanding kuartal sebelumnya. Merujuk data BPS Jawa Timur, penurunan terjadi pada level 4,17 persen.
"Sektor yang turun drastis produksinya adalah farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 41,21 persen,” kata Teguh.
Selain industri farmasi, penyumbang menurun kinerja industri manufaktur besar dan sedang adalah industri komputer. BPS Jawa Timur mencatat, sektor ini turun hingga 34,81 persen.
BACA JUGA: Kontribusi Industri pada Pertumbuhan Ekonomi
“Sejauh ini industri manufaktur peranannya di perekonomian Jatim mencapai 30 persen. Jadi pertumbuhan manufaktur menjadi hal yang perlu dipantau terus menerus,” tegas Teguh.
Meski secara kuartal ke kuartal (quarter to quarter/ q to q) menurun, namun year on year (yoy/ tahunan) naik 6,25 persen. Industri manufaktur besar dan sedang cukup bagus pada triwulan II 2019, dibanding triwulan II 2018.
“Sektor paling banyak tumbuh dari sisi dihitung quarter to quarter adalah industri peralatan listrik,” Teguh menerangkan. Industri listrik tumbuh 35,4 persen pada kuartal II 2019, dibanding periode sama tahun lalu.
