Rabu, 18 March 2020 00:00 UTC
TIGA EVENT DITUNDA: Imbas dari virus Corona atau COVID-19, tiga even besar di Surabaya dalam rangka Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-727 ditunda. Foto: Dok
JATIMNET.COM, Surabaya - Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebagai langkah antisipasi pencegahan penularan Corona Virus atau Corona Virus Disease (COVID-19) terus dilakukan. Termasuk tiga event besar dalam acara rangkaian Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-727.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, penundaan beberapa kegiatan dalam rangkaian HJKS ini sebagai langkah untuk meminimalisir kontak atau hubungan langsung. Sebab, dalam event tersebut, terjadi pengerahan massa yang dinilai cukup besar.
"Setelah rapat kemarin dengan situasi pengerahan massa yang cukup besar di event-event itu, sehingga untuk mengantisipasi situasi seperti ini (COVID-19), maka hasil rapat kita memutuskan untuk menunda pelaksanaannya," kata Antiek, Selasa 17 Maret 2020.
BACA JUGA: Virus Corona, Risma: Perubahan Protokol, Tidak Boleh Salaman
Tiga event besar HJKS ke-727 yang dipastikan dilakukan penundaan ini adalah Festival Rujak Uleg, rencananya pada Sabtu 5 April 2020, Grand Final Cak dan Ning pada Kamis 9 April 2020 dan Surabaya Vaganza pada Sabtu 12 April 2020.
"Jadi tiga event besar itu kita tunda sementara, karena melibatkan banyak orang. Seperti Festival Rujak Uleg itu lebih dari 1500 orang peserta dan Surabaya Vaganza dengan banyaknya masyarakat," terangnya.
Di samping itu, kata Antiek, beberapa pimpinan perusahaan atau instansi yang menjadi peserta Surabaya Vaganza juga menyatakan mundur. Hal ini tentunya sebagai langkah antisipasi untuk mencegah penularan COVID-19.
BACA JUGA: Cegah Penularan Virus Corona, Car Free Day Ditiadakan Sementara
“Surabaya Vaganza melibatkan begitu banyak masyarakat. Karena banyak juga kebijakan perusahaan dan pimpinannya untuk mundur, sehingga kita ambil keputusan itu (ditunda),” ungkapnya.
Namun, Antiek memastikan bahwa pihaknya akan kembali mengkaji bersama pihak-pihak terkait kapan event tersebut bisa dilaksanakan. Tentunya dengan melihat situasi dan kondisi perkembangan COVID-19.
“Nanti kita lihat setelah situasi kondisinya stabil, kita informasikan lebih lanjut kapan penundaan waktu dan sebagainya,” tuturnya.
BACA JUGA: Virus Corona, Sistem Pelayanan Dilakukan Secara Daring
Sedangkan untuk event Surabaya Cross Culture Festival (SCCF) yang rencananya akan dilaksanakan pada 5-9 Juli 2020, juga masih dilakukan pertimbangan.
Antiek menyebut, meski masih berlangsung pada beberapa bulan ke depan, namun pihaknya belum bisa memastikan apakah event tersebut ditunda atau tetap dilaksanakan.
“Itu juga masih dipertimbangkan, nanti apakah Juli ini bisa dilaksanakan, kita lihat situasi apakah sudah bisa, kalau belum nanti juga diundur,” imbuhnya.