Senin, 13 October 2025 02:00 UTC
Petugas membawa kantong berizi jenazah korban tragedi Ponpes Al Khoziny ke RS Bhayangkara Polda Jatim. Foto: Humas Polri
JATIMNET.COM, Sidoarjo - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban insiden ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Dengan tambahan ini, total 53 korban dari 67 kantong jenazah yang telah diterima berhasil teridentifikasi.
Hingga Senin pagi, 13 Oktober 2025, masih belum ada tambahan korban yang teridentifikasi.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim Kombes M. Khusnan Marzuki dalam keterangan resminya menjelaskan dua korban terbaru yang teridentifikasi masing-masing bernama Ahmad Haikal Fadil Al Fatih, 12 tahun, dan Syamsul Arifin, 18 tahun. Keduanya santri asal Bangkalan, Madura.
BACA: 53 Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi
Khusnan menyebut masih ada 11 kantong jenazah yang belum dapat teridentifikasi karena sebagian berisi body part atau bagian tubuh yang tidak utuh.
“Dari 67 kantong jenazah, masih tersisa 11 yang belum bisa kami pastikan identitasnya. Di antara kantong tersebut ada yang berisi body part, tetapi jumlah pastinya masih menunggu hasil pemeriksaan DNA dari Jakarta,” ujarnya, Minggu, 12 Oktober 2025.
Menurutnya, seluruh sampel DNA dari jenazah maupun keluarga korban telah dikirim ke Pusdokkes Mabes Polri untuk dilakukan pencocokan lebih lanjut. Selain itu, tim juga melakukan rekonsiliasi antropologis dan toksikologis sebagai bagian dari proses identifikasi.
BACA: Identitas 48 Korban Tewas Ambruknya Ponpes Al Khoziny
Dokter dari tim DVI Polda Jatim yang turut mendampingi menjelaskan tantangan utama dalam proses identifikasi saat ini adalah kondisi body part yang tidak lengkap dan tidak memiliki tanda-tanda khusus.
“Kesulitannya adalah body part yang ditemukan tidak lengkap dan tidak memiliki ciri khas yang bisa membantu proses identifikasi. Jadi, kami sepenuhnya bergantung pada hasil uji DNA,” ujarnya.
Menurutnya, proses ini membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan tahap-tahap awal karena kondisi jaringan yang sudah mengalami perubahan alami.
BACA: Lokasi Gedung Runtuh Al Khoziny Rata Tanah
“Berbeda dengan hari-hari pertama pascakejadian, kini proses alam pada jenazah membuat pemeriksaan DNA sedikit lebih lama. Namun, kami berharap hasilnya segera keluar sehingga keluarga bisa mengetahui identitas anggota keluarganya,” tutur Khusnan.
Ia menegaskan tim DVI Polda Jatim bersama Mabes Polri terus bekerja secara maksimal untuk mempercepat proses identifikasi agar seluruh korban dapat diketahui identitasnya dengan pasti.
"Mohon doanya untuk proses identifikasi ini," katanya.