Senin, 17 August 2020 14:40 UTC

MOBIL PINTAR. Rektor ITS Mochamad Ashari bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mencoba langsung mengendarai mobil pintar i-Car mengelilingi Lapangan Taman Alumni ITS, Senin 17 Agustus 2020. Foto: Humas ITS
JATIMNET.COM, Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terus melakukan inovasi di bidang teknologi. Setelah sejumlah inovasi untuk membantu penanganan Covid-19, kini ITS meluncurkan karya terbarunya berupa mobil listrik pintar yang diberi nama Intelligent Car (i-Car) ITS dalam soft launching bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia ke-75, Senin 17 Agustus 2020, di Taman Alumni ITS.
Peluncuran oleh Rektor ITS Mochamad Ashari ini disaksikan Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro yang hadir secara virtual dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang hadir di lokasi acara.
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati menjelaskan i-Car merupakan prototipe mobil listrik otonom, yaitu mobil listrik yang dapat berjalan sendiri tanpa pengemudi dengan bantuan kombinasi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Internet of Things (IoT). Hal ini memungkinkan mobil pintar tersebut membantu pengemudi mengenali potensi bahaya, mencegah tabrakan, dan mengurangi risiko kecelakaan, serta mampu mengoptimalkan tenaga dari penggerak motor listrik.
BACA JUGA: Kurangi Emisi Karbon, Kampus ITS Ditanami Ratusan Pohon
i-Car saat ini memang berbasis mobil golf karena bentuknya yang relatif sederhana sehingga dapat dimodifikasi dengan mudah.
“i-Car dilengkapi dengan berbagai sensor mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System) dengan ketelitian tinggi serta sensor LiDAR (Light RADAR),” kata Bambang.
Kedua sensor tersebut kemudian digabungkan dengan kamera beresolusi tinggi untuk digunakan dalam pengumpulan data sebagai bagian dari big data analysis yang selanjutnya diproses oleh komputer berspesifikasi tinggi yang tertanam di dalam mobil.
“Dengan sensor-sensor tersebut, mobil pintar i-Car dapat berfungsi secara otonom,” ia mengungkapkan.
Berbicara mengenai sistem operasional, Bambang menerangkan mobil ini dirancang berhenti di halte hingga dipanggil untuk menuju halte tertentu. Di masa mendatang, pemanggilan dan tujuan bisa dilakukan tidak hanya dari halte ke halte, tetapi bisa dari seluruh area yang dapat dijangkau oleh mobil pintar i-Car.
“Nantinya mobil ini akan dijadikan mobil komuter di dalam area kampus. Mahasiswa dapat pergi dari satu halte ke halte yang lainnya menggunakan mobil ini yang dipanggil dari aplikasi i-Car,” kata dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini.
BACA JUGA: CLON Aplikasi Khusus Penyandang Difabel
Bambang juga menuturkan i-Car ITS dikategorikan berada antara level tiga dan empat berdasarkan United States National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) dan Society of Automotive Engineers (SAE) Autonomous Driving Grading Standard.
Hal tersebut terlihat pada pengemudian (driving operation) dan pengenalan lingkungan berbasis sistem, serta otomatisasi yang telah berada di antara level kondisional dan optimal. Steering wheel (roda kemudi) sengaja masih dipasang dalam rangka memenuhi regulasi keamanan.
“Ketika steering wheel dipegang, kendali otomatis beralih pada penumpang dan berubah menjadi manual dalam kondisi darurat yang mungkin terjadi di jalan,” ia menambahkan
i-Car merupakan bukti koordinasi dan kolaborasi antar-peneliti amatlah penting demi terciptanya teknologi yang bermanfaat bagi semua. Target sinergi serta kolaborasi antar-peneliti tersebut turut mendapat dukungan penuh dari Menristek/Kepala BRIN Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.
Menurutnya, Indonesia kini merupakan negara berpendapatan menengah ke atas dan menarget tahun 2045 jadi tahun di mana Indonesia memasuki era sebagai negara maju. Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia harus mengubah diri dari berbasis Sumber Daya Alam (SDA) menjadi berbasis inovasi.
“Berbicara mengenai inovasi, saya sangat mengapresiasi dan sangat bangga dengan ITS yang tidak henti-hentinya melakukan penelitian dan menghasilkan inovasi yang tidak hanya canggih dari sisi keilmuannya tapi juga dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Bambang.
BACA JUGA: ITS dan RSUA Rancang Lampu LED IUV untuk Sterilisasi Covid-19
Meski begitu, menurutnya, teknologi ini masih memasuki uji coba tahap pertama yang mana masih perlu terus dikembangkan dari segi keamanan dan akurasinya. Sehingga, ke depannya mobil maupun motor listrik dapat menjadi bagian dalam hidup kita tanpa mengganggu ritme kehidupan yang diinginkan masyarakat.
"Sehingga diharapkan dapat mengurangi emisi dan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM)," tuturnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor ITS yang biasa disapa Ashari tersebut beranggapan Revolusi Industri 4.0 yang terpaksa dipercepat lantaran pandemi Covid-19 menjadi salah satu latar belakang diciptakannya mobil pintar i-Car ini. Meski dana yang dikeluarkan dalam pembuatan mobil pintar ini tak sedikit, Ashari tetap optimistis dalam mewujudkan ITS sebagai kampus inovasi dan pelopor dalam teknologi.
“Untuk langkah awal akan dikembangkan tiga mobil di dalam kampus. Berikutnya, akan ada produk lagi tidak hanya mobil yang digunakan secara komersil untuk pengangkutan logistik,” kata Ashari.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Rektor ITS Mochamad Ashari langsung melakukan uji coba i-Car mengelilingi lapangan Taman Alumni ITS. Orang nomor satu di Surabaya ini mengaku percaya penuh dengan ciptaan ITS karena juga merupakan pengguna setia motor listrik buatan ITS.
“Saya sangat percaya dan yakin bahwa teman-teman di ITS ini mampu dan tangguh dalam menciptakan sesuatu meski dalam segala keterbatasan,” ujar alumnus ITS ini menggambarkan rasa bangga terhadap almamaternya.
