Sabtu, 16 November 2019 04:33 UTC
MENGEBUL: Asap putih mengebul di atas kawasan hutan pinus di lereng Gunung Lawu yang terbakar sejak Jumat 15 November 2019 hingga sekarang, Sabu 16 November 2019. Foto: IST
JATIMNET.COM – Hutan pinus di lereng Gunung Lawu yang masuk wilayah Kabupaten Magetan terbakar. Api membara di antara semak-semak petak 57 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Bedagung, Badan Kesatuan Hutan (BKPH) Lawu Selatan sejak Jumat kemarin 15 November 2019.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, Fery Yoga Saputra mengatakan, hingga Sabtu 16 November 2019 pagi, api belum berhasil dipadamkan.
Hanya saja, lahan yang terbakar lebih berkurang dibandingkan sehari sebelumnya. Salah satu indikatornya dari kepulan asap yang tidak sebanyak kemarin.
BACA JUGA: Badai Terjang Gunung Lawu, Jalur Pendakian Ditutup
Oleh karena itu beberapa pihak masih melakukan upaya pemadaman api. Cara yang dilakukan dengan metode gepyokan atau memukul-mukulkan ranting ke titik api. Selain itu, membuat ilaran atau tumpukan daun kering yang dibuat semacam garis sebagai jalannya api.
Cara manual dijalankan karena lokasi kebakaran berada di lereng gunung. Akses masuknya tidak dapat dilalui mobil tangki air. “Yang terlibat (memadamkan api) dari warga Desa, TNI, Polri, relawan, dan BPBD,” kata Fery saat dihubungi Jatimnet.com.
Para petugas, ia melanjutkan, masih fokus melakukan pemadaman api. Sebab, hampir masuk ke ladang milik warga Desa Sukowidi, Kecamatan Panekan. Adapun jarak titik api dengan permukiman sekitar empat kilometer.
BACA JUGA: BPBD Banyuwangi: Tidak Ada Lagi Titik Api di Ijen
“Kalau untuk luasan lahan yang terbakar belum bisa dihitung karena masih melakukan penanganan (pemadaman),” ujar Fery. Selain itu, faktor penyebab kebakaran juga belum dapat dipastikan.
Berdasarkan catatan BPBD kebakaran lahan hutan di wilayah Kabupaten Magetan sudah beberapa kali selama musim kemarau tahun ini. Luasan lahan yang terbakar tidak kurang dari 20 hektare.
