Sabtu, 10 August 2019 03:20 UTC
Logi Huawei. Foto:Flickr
JATIMNET.COM, Surabaya – Huawei mengumumkan sistem operasi baru milik mereka, HarmonyOS. OS ini dikabarkan akan digunakan sebagai pengganti Android pada gawai Huawei.
Meskipun Huawei menyebut jika OS ini pada awalnya akan digunakan pada sejumlah gawai seperti pelantang suara pintar dan jam, dibandingkan menggantikan OS Android di telepon seluler pintar mereka.
“HarmonyOS sangat jauh berbeda dengan Android ataupun iOS,” kata Richard Yu, ketika mengumumkan HarmonyOS di Konferensi Pengembang Huawei di Dongguan, Cina, dikutip dari Bbc.com, pada Sabtu 10 Agustus 2019.
Ia mengatakan jika OS ini akan memberi ruang bagi pengembang untuk menciptakan aplikasi versi mereka sendiri dan “secara fleksibel bisa menggunakan aplikasi itu di beragam gawai,”.
BACA JUGA: Huawei Cloud Ekspansi ke Indonesia
Pertunjukan grafis dalam presentasinya juga mencakup gambaran ponsel pintar seperti juga jam, mobil dan televisi.
Huawei melanjutkan jika mereka akan fokus mengembangkan HarmonyOS di Cina, dengan rencana untuk ekspansi secara global di masa depan.
Ia juga menyebutkan jika OS ini akan berbentuk open source¸sehingga siapapun bisa menggunakan OS untuk menciptakan peralatan yang mendukung.
Inti dari Android milik Google juga bersifat open source, sehingga perusahaan bisa mendapatkan kodenya dan menggunakan sesuka mereka. Pendekatan ini digunakan Amazon dalam tablet Fire mereka.
BACA JUGA: Bos Huawei Ditangkap, Permohonan Visa dari Cina ke Kanada Turun
Namun, ada batasan bagi produsen ponsel ketika menggunakan Android jika mereka menginginkan akses kepada Google Play app Store, dan juga akases pada aplikasi populer Google seperti Google Maps dan Youtube.
Ben Wood dari kantor konsultan CCS Insight mengatakan jika pengumuman Huawei adalah tindakan yang tidak bisa dihindari.
Namun ia menambahkan, “mengganti atau melepas Android adalah tugas yang tak mungkin,”.
Sebelumnya, pada Mei, Google membatalkan lisensi Android yang diberikan pada Huawei setelah pemerintah Amerika Serikat menempatkan nama perusahaan asal Cina itu dalam daftar hitam perdagangan. Di Cina, OS baru ini disebut HongmengOS.