Logo

Hingga Siang, Soputan Meletus Empat Kali

Reporter:

Rabu, 03 October 2018 06:15 UTC

Hingga Siang, Soputan Meletus Empat Kali

Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara meletus pada Rabu, 3 Oktober 2018 pukul 08.47 WITA. Foto: BNPB

JATIMNET.COM, Manado – Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (Sulut) hingga siang ini sudah meletus sebanyak empat kali sejak erupsi pertama pukul 08.47 Wita.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Soputan Asep Saefuloh menginformasikan bahwa, hingga saat ini status Gunung Soputan masih siaga level III. “Letusan pertama terjadi pukul 08.47 Wita, letusan kedua terjadi pukul 10.44 Wita, letusan ketiga pukul 11.12 Wita dan letusan keempat terjadi pukul 11.52 Wita,” kata Asep seperti dikutip Antara, Rabu 3 Oktober 2018.

Pada periode pengamatan pukul 06.00-12.00 Wita, secara visual gunung tampak jelas dengan asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna coklat dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi 2.000-5.000 meter di atas puncak kawah. Dia menambahkan, gempa letusan sebanyak empat kali dengan amplitudo 37-39 milimeter selama 120-755 detik, guguran sebanyak 25 kali dengan amplitudo 20-38 milimeter selama 10-205 detik).

Selanjutnya, gempa embusan terekam sebanyak 57 kali dengan amplitudo 21-38 milimeter selama 10-35 detik), gempa vulkanik dalam sebanyak dua kali dengan amplitudo 33-35 milimeter selama 10-12 detik), serta tremor terus-menerus terekam dengan amplitudo 2-39 milimeter (dominan 35 milimeter).

Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kata Steve SM Rotti, staf pos pengamatan Gunung Soputan, telah mengeluarkan beberapa rekomendasi.

Di antaranya, masyarakat diharapkan tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Soputan dan di dalam area perluasan sektoral ke arah barat-barat daya sejauh 6,5 kilometer dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah untuk menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas.

Selanjutnya, warga di sekitar Gunung Soputan dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Warga juga diharapkan mewaspadai potensi ancaman aliran lahar pascaerupsi di mana material terbawa oleh air terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan seperti Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu.