Minggu, 01 September 2019 22:33 UTC
Ilustrasi foto: getty images/ dailymail.co.uk
JATIMNET.COM, Surabaya – Iritasi kulit menjadi ancaman pada saat mencukur bulu kemaluan. Pasalnya, area tersebut jauh lebih sensitif dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.
Ada beberapa penyebab iritasi kulit saat mencukur rambut di sekitar organ intim. Pertama, alat cukur yang tumpul dan sudah berkarat. Iritasi bisa terjadi pada saat proses pencukuran dilakukan berulang-ulang di area yang sama karena pisau tidak tajam.
Mencukur rambut ke arah berlawanan juga mendorong kembalinya akar rambut. Hal itu bisa membuat lapisan kulit tergores dan menyebabkan ruam. Tidak membersihkan area yang akan dicukur membuat bakteri dan kuman berisiko menginfeksi kulit.
Bagaimana cara mencegah iritasi kulit akibat mencukur bulu kemaluan?
BACA JUGA: Jangan Abaikan Perawatan Kulit Leher
Dikutip dari Hello Sehat melalui Suara.com, Minggu 1 September 2019, ada beberapa langkah yang bisa diterapkan.
Gunakan pisau atau alat cukur yang masih baru dan tajam. Pakailah air hangat saat membilas rambut-rambut di kemaluan yang sudah tercukur untuk mengurangi risiko kulit robek dan infeksi.
Tidak mencukur dengan terburu-buru karena hal ini bisa menimbulkan kecerobohan, sehingga kulit pada area tersebut rentan luka. Jangan menekan alat cukur terlalu dalam, karena kulit di area sensitif rentan terkena infeksi akibat benda asing.
BACA JUGA: Demi Rambut Indah Lindungi Kulit Kepala dan Rambut dari Sinar Matahari
Menjaga kelembapan daerah kemaluan (wanita) sebelum, selama, dan setelah mencukur dengan mengaplikasikan pelembap, agar kulit tetap halus dan mudah dicukur.
Perhatikan tumbuhnya bulu kemaluan pada saat mencukur. Upayakan pula mencukur sesuai arah tumbuhnya rambut, untuk menghindari kembalinya batang rambut ke dalam pori-pori kulit.
Hindari pula mencukur area yang sama dan berulang-ulang agar lapisan sel kulit tidak terkikis. Karena masalah ini kerap menyebabkan iritasi.