Logo

Heboh Puluhan Bunga Bangkai di Mojokerto, Tak Termasuk Jenis yang Dilindungi

Reporter:,Editor:

Kamis, 19 November 2020 00:20 UTC

Heboh Puluhan Bunga Bangkai di Mojokerto, Tak Termasuk Jenis yang Dilindungi

BUNGA BANGKAI. Bunga bangkai dari umbi suweg berukuran sedang di Dusun Pendowo, Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur menyoroti temuan puluhan bunga bangkai berukuran sedang di Dusun Pendowo, Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Setelah dicek di lapangan, bunga bangkai tersebut adalah bunga dari umbi yang dalam bahasa Jawa disebut suweg dan termasuk dalam keluarga bunga bangkai jenis Amorphophallus Paeoniifolius.

Suweg masih satu keluarga dengan bunga bangkai raksasa jenis Amorphophallus Titanum.

Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) 09 Mojokerto BKSDA Jawa Timur Fajar Dwi Nur Aji saat dikonfirmasi mengatakan tanaman yang banyak tumbuh di dusun setempat termasuk tanaman Suweg (Amorphophallus Paeoniifolius).

BACA JUGA: Fenomena Tahunan, Puluhan Bunga Bangkai Tumbuh Liar di Dusun Pendowo

“Masih kerabat dekat dengan bunga bangkai. Baunya memang sama dengan bunga bangkai," ucap Fajar, Rabu, 18 November 2020.

Ia memastikan puluhan tanaman suweg tersebut tidak termasuk flora yang dilindungi seperti bunga bangkai raksasan jenis Amorphophallus Titanum.

"Umur bunga suweg tersebut hanya berkisar satu minggu, dari mulai bunga itu mekar, lalu setelah itu akan layu dan mati," katanya.

Fajar menambahkan jika tanaman suweg sering dicampurbaurkan dengan iles-iles karena keduanya menghasilkan umbi batang yang dapat dimakan. Terlebih ada kemiripan dalam morfologi daun pada fase vegetatifnya.

"Nama lainnya adalah porang, meskipun nama ini juga dipakai untuk iles-iles," katanya.

BACA JUGA: Bunga Bangkai Berukuran Jumbo Mekar di Halaman Warga Blitar

Fajar juga mengatakan umbi suweg merupakan tanaman yang masuk dalam prospek ketahanan pangan saat paceklik.

Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Sebagaimana tanaman umbi-umbian, umbi suweg juga memiliki kandungan protein rendah antar 1,2–1,5 persen, lemak rendah, kaya karbohidrat, kaya kalsium, fosfor, dan vitamin A.

"Dapat dimakan setelah dikupas, diiris, dicuci, dan dikukus untuk menghilangkan racun dan zat berbahaya lainnya. Untuk tepung uwi suweg dapat dibuat berbagai makanan, begitu juga daun muda dan buah dari beberapa spesies suweg sering digunakan sebagai sayuran," katanya.