Kamis, 07 May 2020 00:00 UTC
SWAB. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi dalam jumpa pers terkait swab Sampoerna
JATIMNET.COM, Surabaya - Tim Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur akhirnya menemukan hasil tes swab atau polymerase chain reaction (PCR) 163 karyawan PT HM Sampoerna Tbk, yang sebelumnya melakukan secara mandiri oleh perusahaan. Hasilnya diindikasikan ada yang positif.
"Saya koordinasi terus dengan direktur rumah sakit itu (tempat swab mandiri), dan kelihatannya sudah ada yang keluar,” ujar Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi, Rabu 6 Mei 2020.
Tetapi, kata dia, belum semuanya keluar hasil swab dari 163 orang tersebut. Pihaknya masih mendata berapa yang belum dan sudah keluar. “Kelihatannya ada beberapa yang positif,” katanya.
BACA JUGA: Polemik Covid-19 Sampoerna, Pemprov Versus Pemkot
Meski mengetahui ada yang terindikasi positif, namun Joni belum mau mengumumkan detailnya. Pasalnya, semua data masih harus melewati tela-ah lebih dalam lagi.
Hanya ia ingin pihak rumah sakit dan manajemen PT HM Sampoerna Tbk mencari keberadaan mereka. Sebab, hingga sekarang belum diketahui keberadaan 163 karyawan itu. “Karena pasien itu poliklinis sifatnya, tidak masuk yang diisolasi di hotel." tuturnya.
Perlu diketahui, ada dua kelompok pemeriksaan di klaster Sampoerna. Pertama 163 orang yang dilakukan tes swab oleh Dinas Kesehatan Surabaya dan perusahaan. Kedua 323 karyawan yang di rapid test.
BACA JUGA: Pihak Hotel Minta 46 Karyawan Sampoerna Dipindahkan
Untuk yang kedua ini, dari 323 diketahui menurut hasilnya diketahui 63 positif terjangkit Covid-19. Mereka kelompok kedua ini sebelumnya sudah dipindahkan dari isolasi di sebuah hotel di Surabaya ke beberapa hotel dan rumah rumah sakit.
"Yang di hotel pertama ini sudah dipindahkan semua ke hotel kedua. Juga sudah di-swab semua. Yang di rumah sakit juga sudah di-swab ulang semua, InsyaAllah satu dua hari ini hasilnya sudah keluar," terangnya.
Sementara yang 163 karyawan belum juga diketahui berapa yang positif. Mereka juga, menurut Joni, tidak pasien yang dirawat bahkan menginap atau poliklinis. Karena tidak dirawat, dirinya meminta agar segera ditemukan. "Ini mungkin menjadi pekerjaan baru lagi yang cukup berat untuk kami," tandasnya.