Senin, 30 August 2021 11:40 UTC
CUKUR GUNDUL. Sejumlah pegiat antikorupsi di Kabupaten Probolinggo menggelar aksi cukur gundul, Senin, 30 Agustus 2021. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Sejumlah pegiat antikorupsi di Kabupaten Probolinggo menggelar aksi cukur gundul setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin, serta sejumlah orang terkait dugaan jual beli jabatan di Pemkab Probolinggo.
Bupati yang akrab disapa Tantri itu istri kedua Hasan dan sudah dua kali menjabat sejak 2014-2019 dan 2019-2024. Sedangkan Hasan adalah mantan Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo periode 1999-2003, mantan Bupati Probolinggo periode 2003-2008 dan 2008-2013, mantan Ketua DPW PKB Jawa Timur 2007-2009, dan menjadi Anggota DPR RI Fraksi NasDem periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Aksi cukul gundul tersebut dilakukan di halaman kantor Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) di Desa Satreyan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Senin, 30 Agustus 2021.
BACA JUGA: Pasca Kabar OTT Hasan dan Tantri, Pemkab Probolinggo Dijaga Ketat
Satu per satu peserta secara bergantian merelakan rambutnya dicukur gundul sebagai luapan rasa syukur atas ditangkapnya Hasan dan Tantri yang selama hampir 20 tahun jadi “dinasti politik” di Kabupaten Probolinggo.
Salah seorang peserta aksi, Deni Ilhami, mengaku sengaja mencukur gundul rambutnya sebagai rasa syukur atas penangkapan orang nomor satu di Kabupaten Probolinggo tersebut.
Menurutnya, selama kepemimpinan Tantri, kondisi perekonomian di Kabupaten Probolinggo kurang berkembang. Bahkan, Tantri sempat menyampaikan bahwa Kabupaten Probolinggo masih masuk deretan daerah termiskin nomor empat di Jawa Timur.
"Padahal SDM-nya baik, sumber daya alamnya juga melimpah. Ini kemungkinan karena pengaruh kepimpinan bupati saat ini," kata Deni.
Hal yang sama dikatakan peserta aksi cukur gundul lainnya, Suhartono. Ia mengungkapkan selama kepimpinan Hasan hingga Tantri sebagai Bupati Probolinggo, dirinya merasakan tidak ada kemajuan yang pesat.
BACA JUGA: Ditangkap KPK, Bupati Probolinggo dan Suaminya Anggota DPR RI Dibawa ke Jakarta
"Ini wujud syukur saya sebagai masyarakat Kabupaten Probolinggo karena sering kali dikatakan bupati kebal hukum. Namun nyatanya, suami istri yang ditangkap KPK," ujarnya.
Sementara itu, Bupati DPD LIRA Kabupaten Probolinggo Syamsudin mengatakan pihaknya mendorong KPK agar mengusut tuntas dugaan kasus-kasus korupsi dan penyalahgunaan jabatan yang terjadi selama Probolinggo dipimpin Hasan dan Tantri.
"Kami mendorong agar KPK bisa mengusut tuntas kasus ini. Termasuk menyeret oknum-oknum pejabat pemerintah, baik itu pejabat desa atau lainnya agar menjadi efek jera," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, selain Hasan dan Tantri, KPK juga mengamankan dua orang ajudan, lima camat, dan seorang kepala desa. OTT ini diduga terkait jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Probolinggo.