Sabtu, 09 February 2019 11:40 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Seekor harimau Sumatera yang dipelihara di kebun binatang London dibunuh oleh calon pasangannya, Asim. Keduanya bertemu dalam program pengembangbiakkan untuk menyelamatkan spesies ini dari kepunahan.
Dilansir dari www.theguardian.com, Sabtu 9 Februari 2019 sebelum mati, harimau betina Melati sudah dikenalkan dengan pejantan Asim. Zoological Society of London (ZSL) sudah mendekatkan kedua kandang mereka selama 10 hari untuk memungkinkan mereka menjadi terbiasa satu sama lain. Setelah penjaga mereka melihat tanda-tanda positif, mereka memutuskan untuk memperkenalkan "risiko tinggi" pada Jumat pagi.
“Pengenalan mereka dimulai seperti yang diperkirakan tetapi dengan cepat meningkat menjadi interaksi yang lebih agresif. Staf kebun binatang segera menerapkan respons siap mereka, menggunakan suara keras, suar dan alarm untuk mencoba dan mengalihkan perhatian pasangan, tetapi Asim sudah mengalahkan Melati,” kata ZSL.
BACA JUGA: Harimau Terjebak di Pasar Berhasil Dievakuasi
“Petugas kebun binatang akhirnya bisa mengamankan Asim di paddock terpisah. Tapi saat Melati diperiksa dokter hewan, dengan sedih menyampaikan kepada kami bahwa dia sudah mati. Semua orang di ZSL London Zoo sangat terpukul dengan hilangnya Melati, dan kami sangat terpukul dengan peristiwa ini.”
Hewan berusia 10 tahun itu memiliki tiga anak harimau bersama mantan pasangannya, Jae Jae. ZSL menyatakan Melati memiliki lima anak dan semuanya masih hidup dan secara bergantian berada di kebun binatang di seluruh Eropa.
BACA JUGA: Penampakan Tiga Harimau Sumatera Bermain di Hutan
Asim, yang berusia tujuh tahun, didatangkan dari Denmark pada 29 Januari menggantikan Jae Jae yang dibawa ke kebun binatang di Prancis. Keeper telah menilai Asim sebagai "kucing percaya diri yang dikenal sangat sayang dengan wanita".
Dia dicocokkan dengan Melati melalui program pembiakkan di seluruh Eropa yang bertujuan untuk menyelamatkan spesies dari kepunahan. Awalnya, penjaga di London memiliki harapan besar rencana itu akan berhasil karena kedua hewan buas ini menunjukkan suara "chuffing" yang digunakan untuk memberi tahu satu sama lain bahwa mereka memiliki niat baik.
Tetapi pertemuan dua harimau selalu berisiko sangat tinggi meski sudah direncanakan dengan hati-hati. ZSL mengatakan zona harimau akan ditutup untuk sementara waktu selama timnya fokus merawat Asim.
