Jumat, 21 September 2018 06:36 UTC
Ilustrasi harimau sumatra. Ilustrator: Chepy
JATIMNET.COM, Meulaboh – Warga di sekitar Desa Alu Rambot, Kabupaten Nagan Raya, Aceh dikejutkan dengan penampakan Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sondaica). Binatang yang terancam punah itu terlihat di sekitar kebun kelapa sawit.
“Sejak Rabu (19 September 2018) lalu, saat melintasi jalan setepak untuk mengambil sawit, kami dihadang beberapa harimau di tengah jalan,” kata Kamal, salah seorang warga Nagan Raya, Jumat, 21 September 2018.
Dikutip dari Antara, Kamal mengaku sempat mengabadikan sejumlah harimau yang bermain di depan mobil yang mereka tumpangi. Kamal menceritakan saat itu bersama rekannya menuju kebun untuk mengambil bahan baku sawit.
Pada saat melihat kawanan harimau, rombongan petani sawit ini tidak berani melanjutkan dan menghentikan laju truk. Sementara lokasi keberadaan satwa tersebut dilindungi undang-undang, sementara keberadaan binatang tersebut hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari permukiman warga.
Penuturan Kamal mereka bersama rekannya hendak mengambil mobil di kebun kelapa sawit. “Mudah-mudahan sudah tidak ada lagi harimau. Tentunya pada saat itu kami sangat takut dan meninggalkan kendaraan di lokasi harimau,” katanya.
Binatang yang nyaris punah itu turun ke jalan diduga hutan habitat mereka terusik oleh aktivitas perusahaan perkebunan sawit, yang sedang melakukan peremajaan. Selain itu, masyarakat juga melakukan pembukaan lahan baru di kawasan hutan.
Informasi dari sejumlah masyarakat Desa Alu Rambot dan Desa Krueng Alem, Kecamatan Darul Makmur, warga mengalku melihat predator itu dalam beberapa pekan terakhir. Karnivora itu turun dan bermain di kawasan pegunungan dan di sekitar kebun sawit.
Malahan masyarakat yang beraktivis menuju kawasan pegunungan sempat berhadap-hadapan dengan beberapa ekor harimau. Namun pengakuan warga sekitar, satwa tersebut tidak mengejar dan tidak menakuti masyarakat.
“Jika ada harimau, itu petanda. Makanya kami memilih pulang, tidak berani naik sampai menanti ada kabar, kalau harimau itu sudah berpindah,” kata Adnan, salah seorang warga Krueng Alem.
