Senin, 24 September 2018 03:05 UTC
Peringatan Hari Tani Nasional di Universitas Jember. Foto: Istimewa
JATIMNET.COM, Jember – Peringatan Hari Tani Nasional diperingati mahasiswa Jember dengan cara berbeda. Mereka menggelar Festival of Agronomy (FOA) 2018 yang mengenalkan berbagai macam tanaman lokal yang dimiliki Indonesia.
Dasar event diselenggarakan memang untuk mewujudkan kemandirian petani atas benih. Memang dibutuhkan dukungan banyak pihak untuk kembali peduli dan belajar memahami makna pertanian yang mengedepankan kearifan lokal dan budaya serta tidak meninggalkan inovasi yang ada.
“Pelestarian tanaman lokal nusantara penting dilakukan untuk mencapai kedaulatan pangan dan mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.,” kata Wakil Dekan III, Abdul Majid, dalam rilis yang diterima Jatimnet.com, Senin, 24 September 2018.
Festival yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Agronomi (Himagro) dan Koperasi Benih Kita Indonesia (Kobeta) mengenalkan berbagai macam tanaman lokal yang dimiliki Indonesia serta masih dapat ditemui keberadaannya.
Ancaman Punah Kekayaan Hayati
Tidak bisa dipungkiri, kekayaan keanekaragaman hayati di bumi nusantara sangat luar biasa. Namun, yang sudah punah dan terancam punah juga tak kalah banyak dan sangat meresahkan.
“Bisa mengancam kemampuan menyediakan pangan dan makin jauh dari harapan kedaulatan pangan kita,” kata Romi Abrori, Ketua Koperasi Benih Kita Indonesia (Kobeta).
Menurut Romi, kondisi ini diperparah dengan praktik pertanian yang banyak menggunakan pestisida kimia yang berbahaya.
Romi menambahkan, semua pihak berkepentingan untuk mewujudkan pertanian yang selaras dengan alam. Pertanian yang tidak merusak tanah dan air kita , dan tidak meracuni. Pertanian yang tidak memberangus kekayaan yang luar biasa dari sumber daya genetik keragaman hayati.
“Betapa pentingnya kita berdaulat pangan, menyediakan sendiri secara mandiri pangan kita. Bumi Indonesia subur tiada tara, keragaman sumberdaya genetik kita dahsyat luar biasa,” kata Romi.
