Logo

Hari Raya Nyepi di Akhir Ramadan 2025, Penyeberangan Pelabuhan Ketapang Ditutup 24 Jam

Reporter:,Editor:

Kamis, 27 February 2025 03:00 UTC

Hari Raya Nyepi di Akhir Ramadan 2025, Penyeberangan Pelabuhan Ketapang Ditutup 24 Jam

Aktivitas penyeberangan Jawa-Bali di Pelabuhan PT ASDP Ketapang, Banyuwangi. Foto: Hermawan

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, Banyuwangi, gerbang antara Pulau Jawa dan Bali ini harus tutup sementara saat momen mudik lebaran 2025.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo, menyampaikan bahwa pada tanggal 29 Maret 2025, ASDP tidak melayani penjualan tiket khususnya penyeberangan dari Ketapang-Gilimanuk. Hal ini dilakukan sebagai bentuk menghormati umat Hindu pada Hari Raya Nyepi.

“Mudik lebaran kali ini cukup spesial karena berhimpitan dengan Hari Raya Nyepi,” ujarnya, Kamis, 27 Februari 2025.
Oleh karena itu, ASDP mengimbau kepada masyarakat untuk mengatur jadwal perjalanan mudik dan tidak melakukan pemesanan tiket untuk perjalanan saat perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1947.  

BACA: Jembatan yang Menghubungkan Stasiun dan Pelabuhan Ketapang akan Dibangun 2025

Apabila terlanjur, pemudik diminta untuk mengganti tanggal perjalanan karena pelayanan juga akan tutup selama perayaan Nyepi yang berlangsung 24 jam pada Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 05.59 WITA hingga Minggu, 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA. 

“Masyarakat yang hendak melakukan perjalanan keluar atau masuk Bali di tanggal itu, untuk mengatur ulang jadwal,” tutur Heru.
Terlebih, saat ini masyarakat dimudahkan dengan tiket kapal ferry yang bisa dibeli melalui aplikasi Ferizy dan telah tersedia sejak H-60 sebelum keberangkatan.

Sebelumnya, berdasarkan prediksi Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur Kombes Pol Komarudin, dia mengungkap adanya peningkatan volume kendaraan yang akan terjadi saat cuti bersama termasuk saat libur Nyepi. 

BACA: Menparekraf Sandiaga Luncurkan Pariwisata 3B, Integrasikan Wisata Banyuwangi dan Bali

Terlebih pada tahun 2024 tercatat, pergerakan kendaraan di Jawa Timur yang mencapai 842.221 unit.

"Kami memprediksi akan terjadi crossing atau persilangan arus mudik, baik masyarakat Jawa Timur yang keluar dari provinsi ini maupun yang menjadikan Jawa Timur sebagai destinasi liburan," kata Komarudin.

“Kemarin perkiraan pola pergerakan ada di kisaran 16 persen, dimungkinkan tahun ini meningkat di 18 persen kedatangan menuju Jawa Timur,” katanya.