Logo

Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Para Orang Tua Wajib Lakukan Deteksi Dini Ciri ABK Pada Anaknya

Reporter:,Editor:

Rabu, 20 April 2022 01:40 UTC

Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Para Orang Tua Wajib Lakukan Deteksi Dini Ciri ABK Pada Anaknya

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Memperingati Hari Kesadaran Autisme Sedunia atau World Autism Awareness Day (WAAD) dan Hari Kartini, Guru Besar Inklusi sekaligus Dosen Pendidikan Pendidikan Luar Biasa (PLB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof. Dr. Budiyanto menyebut probabilitas mempunyai anak autis dengan anak normal itu hampir sama.

Oleh karena itu, setiap orang tua khususnya seorang ibu harus bisa memahami karakteristik dan kepribadian anak. Jika tidak mendalami dan mempelajari lebih dalam karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), maka akan sangat sulit berkembang.

"Anak autis ini kan ada dua karakteristiknya, ada yang tidak mau berinteraksi dengan lingkungan, di sisi lain ada yang ekstra aktif. Di kondisi seperti ini lah kita perlu peran orang tua mempelajari karakteristik anak-anak ABK ini, jadi jangan sampai dibiarkan begitu saja di rumah," kata Budiyanto, Selasa 19 April 2022.

Baca Juga: Pentingnya Peran dan Kontribusi Penyandang Autis

Orang tua juga harus melakukan deteksi dini ketika tahu ada ciri-ciri ABK pada anaknya. Tanda-tanda anak hiperaktif biasanya, lambat berbicara atau kurang stimulasi segera konsultasikan ke pakar yang ahli di bidang menangani anak-anak berkebutuhan khusus.

"Deteksi dini itu bagaimana kita sebagai orang tua mengenali perilaku-perilaku yang dapat diindikasikan mempunyai hambatan. Baik itu dari segi fisik, mental, intelektual maupun sensorik," ia menjelaskan.

Sementara Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani mengatakan peran lingkungan keluarga untuk  mensupport ABK itu sangat penting. Menurut Rini, penguatan keluarga dalam menerima ABK itu sangat membantu perkembangan anak di masa depan.

Baca Juga: Orang Tua Perlu Memilih Olahraga yang Tepat untuk Anak Autis

Menurutnya, seorang ABK juga membutuhkan sosialisasi dan berinteraksi dengan dunia luar. Karena itu ia mengimbau kepada orang tua untuk tidak malu ketika mempunyai anak istimewa ini. "Apapun kondisinya harus pelan-pelan, karena kan itu (merawat anak ABK) membutuhkan ketelatenan luar biasa," kata Rini.

Tak ketinggalan, pihaknya pun mengingatkan kepada seluruh orang tua yang memiliki anak, untuk tidak lupa melakukan deteksi dini ketika mengetahui ada ciri-ciri ABK pada anaknya.

"Ayo kita menyadarkan masyarakat tentang pentingnya deteksi dini ABK. Terus semangat untuk semua ibu di Surabaya meskipun diberi anak dengan kondisi berbeda dan istimewa ini," ia mengingatkan.