Logo

Harga Telur Broiler di Pasar Tradisional Blitar Mulai Naik

Reporter:,Editor:

Rabu, 11 December 2019 06:19 UTC

Harga Telur Broiler di Pasar Tradisional Blitar Mulai Naik

MERANGKAK NAIK. Pedagang telur ayam broiler menata dagangannya di Pasar Templek, Kota Blitar, Rabu 11 Desember 2019. Harga jual ayam broiler naik mulai dari tingkat peternak jelang Natal dan Tahun Baru. Foto: Yosibio.

JATIMNET.COM, Blitar – Harga telur ayam broiler di sejumlah pasar tradisional di Kota Blitar naik drastis dalam sepekan terakhir. Awalnya harga telur ayam broiler berkisar Rp 20.000 per kilogram. Namun jelang Hari Natal dan Tahun Baru naik 25 persen atau berkisar Rp 25.000 rupiah per kilogram.

Harga ini bertahan selama sepekan terakhir dan diikuti kenaikan harga telur nomor dua atau telur sortiran serta telur tik atau bentesan. Harga telur sortiran awalnya Rp 17.000, naik menjadi Rp 21.000 per kilogram. Sementara harga telur tik atau bentesan dari Rp 15.000, naik menjadi Rp 17.000 per kilogram.

“Harga telur yang super sudah mencapai Rp 25.000, dari harga sebelumnya Rp 20.000,” ujar Karyati (40) pedagang telur di pasar tradisional Templek, Kota Blitar kepada Jatimnet.com, Rabu 11 Desember 2019.

BACA JUGA: Peternak Blitar Temukan Telurnya Tertulis Lafaz Allah

Kenaikan harga telur ini terjadi mulai dari tingkat peternak. Para pedagang di pasar, tidak bisa berbuat banyak, kecuali menyesuaikan harga jual ke pembelinya. Namun pedagang menyediakan telur dengan berbagai kualitas dan harga menyesuaikan. Beberapa di antaranya telur sortiran maupun telur tika tau bentesan.

“Telur sortiran harganya lebih murah dari yang super. Yang paling murah telur tik atau bentesan. Tergantung pembeli memilih yang mana,” imbuh Karyati.

Pantauan Jatimnet.com, harga bahan pokok lainya juga turut naik, seperti bawang merah, yang awalnya Rp 24.000 menjadi Rp 30-Rp 32.000 per kilogram. Kenaikan ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir.

Salah satu pedagang ayam potong tengah menunggu pembeli di Pasar Templek, Kota Blitar, Rabu 11 Desember 2019. Foto: Yosibio.

“Bawang putih juga naik meski hanya Rp 1.000. Memang yang paling menonjol ya, bawang merah, dari Rp 24.000 menjadi Rp 30.000 per kilogram,” ujar pedagang lainya, Supranti (47).

Sementara cabai rawit harganya tidak pernah stabil. Harga saat ini berkisar Rp 28.000 per kilogram, atau naik sekitar Rp 2.000 sepekan ini. Kenaikan harga juga terjadi pada bumbu dapur lainya, berupa empon-empon seperti kencur, dari Rp 30.000 menjadi Rp 60.000 per kilogram.

Adapun daging ayam potong turut naik dalam dua hari terakhir. Semula per kilogram dibanderol Rp 30.000, menjadi Rp 32.000. Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok ini, diperkirakan dampak jelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020.

BACA JUGA: Pemberitaan Soal Dioksin Sempat Membuat Harga Telur Ayam di Blitar Anjlok

Merangkaknya harga kebutuhan pokok ini dikeluhkan sejumlah masyarakat. Maryani (60), misalnya. Warga Kota Blitar ini terkejut saat mengetahui kenaikan harga kebutuhan pokok.

“Saya sempat keliling di pasar, kemudian mendapat bawang merah nomor dua, yang harganya sekitar Rp 26.000 per kilogram. Itu lebih murah dibanding bawang merah lainnya,” ujar Maryani.

Menurutnya selisih harga tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbelanja kebutuhan lain, seperti cabai atau bumbu dapur lain. “Beginilah ibu rumah tangga, harus jeli belanja kebutuhan,” Maryani memungkasi.