Logo

Pemberitaan Soal Dioksin Sempat Membuat Harga Telur Ayam di Blitar Anjlok

Reporter:,Editor:

Kamis, 21 November 2019 08:46 UTC

Pemberitaan Soal Dioksin Sempat Membuat Harga Telur Ayam di Blitar Anjlok

AMAN. Peternak ayam petelur di Blitar menyatakan bahwa telur mereka aman dari paparan dioksin, senyawa kimia yang berasal dari pembakaran sampah plastik. Foto: Yosibio

JATIMNET.COM, Blitar - Harga telur ayam di wilayah Blitar sempat turun gara-gara pemberitaan telur yang terpapar dioksin di Sidoarjo dan Mojokerto, Jawa Timur.

Situasi tersebut membuat penguasaha telur di Blitar khawatir karena telur yang terkontaminasi dioksin bukanlah hasil peternakan ayam petelur, melainkan ayam kampung.

“Harga telur ayam dari peternak Blitar sempat anjlok hingga hampir Rp 3 ribu per kilogram selama beberapa hari,” kata Sukarman, peternak ayam petelur sekaligus Ketua Koperasi Putera Blitar, kepada wartawan di rumahnya Kamis 21 November 2019.

BACA JUGA: Selain Telur, Ecoton Sebut Kemungkinan Susu Juga Tercemar Dioksin

Menurutnya, seminggu lalu lalu harga telur ayam sempat menyentuh Rp 17.500 pasca ramai pemberitaan telur yang mengandung dioksin. Namun, anjloknya harga telur hanya dua sampai tiga hari saja. Setelah itu kembali normal di angka Rp 20.200 per kilogram.

Sukarman menambahkan, masyarakat mungkin telah menyadari bahwa telur ayam yang terkontaminasi dioksin adalah telur ayam di luar Blitar.

Ia berharap, pemerintah melakukan sosialisasi terkait pemberitaan telur terkontaminasi dioksin tersebut berbeda dengan ayam petelur yang digunakan oleh pengusaha telur ayam di Blitar.

BACA JUGA: Telur Ayamnya Disebut Beracun, Warga Bangun Geram

Ayam petelur ini diberi makanan konsentrat, jagung, dan bekatul. Jadi tidak ada bahan kimia berbahaya seperti plastik.

"Ayam peternakan kami mendapatkan perawatan yang baik, tidak pernah keluar kandang, makanan, vitamin semuanya sesuai aturan. Kami berharap isu ini tidak mempengaruhi konsumsi masyarakat terhadap telur," ujarnya.

Seperti diketahui, Blitar merupakan sentra penghasil telur ayam terbesar di wilayah Indonesia. Dalam sehari sekitar 450 ton telur dikirim dari Blitar ke Jakarta. Populasi ayam petelur di Blitar jumlahnya sekitar 15 juta ekor.

BACA JUGA: Ecoton: Penelitian Telur untuk Ingatkan Bahaya Impor Plastik

Sukarman berharap ada kegiatan positif dari pemerintah untuk tetap menjaga nama baik telur ayam negeri dari isu racun dioksin ini. Peternak ayam petelur yang juga mantan guru SMA ini siap mendukung rencana pemerintah untuk mengonsumsi telur rebus massal dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat kami siap menyokong untuk kegiatan makan telur rebus massal. Ini untuk mematahkan isu beredarnya telur terkontaminasi racun dioksin," pungkas Sukarman.