Senin, 17 January 2022 16:20 UTC
CEK HARGA. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengunjungi Pasar Wonokromo, Surabaya, untuk mengecek harga kebutuhan pokok termasuk minyak goreng, Kamis, 13 Januari 2022. Foto: Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Lamongan – Harga minyak goreng di Lamongan sudah merangkak di angka Rp20 ribu per liter. Sebagai langka awal, Pemkab Lamongan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan membuat pasar murah untuk membantu mengurangi beban masyarakat.
Untuk melaksanakan itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan akan melihat kondisi dan keadaan terlebih dulu untuk memastikan jumlah anggaran yang dibutuhkan.
"Bantuan minyak goreng itu akan kita lakukan dengan mengadakan pasar murah. Tetapi, kita masih di awal tahun. Sehingga, kita harus menyesuaikan dengan kondisi atau situasi anggaran yang ada, setelah itu kita akan melakukan koordinasi untuk melakukan pasar murah," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan Zamroni, Senin, 17 Januari 2022.
Untuk memastikan itu, Disperindag Lamongan harus menunggu Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Adapun turunnya DPA yakni pada triwulan pertama. Sehingga, kemungkinan besar pelaksanaan pasar murah juga akan terealisasi pada Maret 2022.
BACA JUGA: Stabilkan Harga, Pemkot Surabaya Gelontorkan Minyak Goreng Seharga Rp 14 Ribu
Selain itu, Zamroni juga menyampaikan informasi yang ia dapatkan melalui berita resmi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) bahwa Kemendag telah merencanakan akan memberikan bantuan subsidi minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per liter selama enam bulan ke depan.
"Tapi kita belum tahu juknis atau mekanisme penyalurannya, apakah nanti itu melalui pedagang atau ke konsumen pakai langsung. Sebab, semua jalur itu ada plus minusnya," ujarnya.
Dengan adanya bantuan subsidi dari pemerintah, Zamroni berharap bisa menekan atau mampu menormalkan harga minyak goreng yang dibutuhkan masyarakat khususnya para pelaku usaha.
Untuk banyaknya bantuan subsidi minyak goreng, Zamroni juga masih belum mengetahui berapa jumlah yang akan diterimanya dari pemerintah pusat untuk wilayah Lamongan.
"Sampai sekarang data yang ini belum, jadi untuk per kabupaten belum. Yang jelas nanti itu ada space dari masing-masing kabupaten dan itu nanti diberikan berapa, sasarannya juga kemana, itu kita juga masih menunggu dari Kementrian Perdagangan," ucapnya.
BACA JUGA: Jaga Stabilitas Harga, Menko Airlangga Sidak Operasi Minyak Goreng di Pasar Wonokromo
Zamroni juga mengaku belum mendapatkan surat resmi dari Kemendag. Sehingga, belum diketahui kapan bantuan minyak goreng bersubsidi itu akan dilaksanakan.
"Untuk pelaksanaan penyalurannya, saya yakin nanti tidak ada perbedaan antara minyak goreng yang subsidi dan nonsubsidi, karena tujuan bantuan subsidi ini untuk menurunkan keseluruhan harga minyak goreng terutama minyak goreng curah," katanya.
Alasannya lebih menekan harga minyak goreng curah karena menurut Zamroni, harga minyak goreng curah tersebut naik secara signifikan sehingga akan menyamai harga minyak goreng kemasan. Sedangkan, untuk minyak goreng kemasan, menurutnya, kenaikan harganya tidak terlalu jauh.
Jika penyaluran subsidi dari pemerintah berjalan dan masih ada pedagang yang menjual harga minyak goreng lebih tinggi dari harga yang dipatok pemerintah, maka pihaknya akan melaksanakan koordinasi dan tindakan yang sesuai oleh pemerintah untuk pedagang.
Bantuan yang telah direncanakan pemerintah pusat melalui Kemendag untuk masyarakat yakni sebanyak 1,2 miliar liter minyak goreng dengan anggaran Rp3,6 triliun.