Logo

Harga Gula Jauh Melebihi HET, Madiun Minta Operasi Pasar

Stok Gula di Pabrik BUMN dan Distributor Swasta Kosong
Reporter:,Editor:

Rabu, 11 March 2020 12:20 UTC

Harga Gula Jauh Melebihi HET, Madiun Minta Operasi Pasar

MELEBIHI HET. Harga gula pasir melejit antara Rp16.500-17.500 jauh melebihi HET Rp12.500. Foto: Ist

JATIMNET.COM, Madiun – Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdakop-UM) Kabupetan Madiun melayangkan surat ke Pemprov Jawa Timur ihwal permintaan operasi pasar untuk komoditas gula pasir. Musababnya, harganya terus melonjak jauh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.500. 

Di Kabupaten Madiun, harga gula pasir per kilogram berkisar antara Rp16.500 hingga Rp17.500 per kilogram. Padahal nilai jualnya pada pekan lalu masih di kisaran Rp14 ribu per kilogram.

"Prediksi kami, harga gula masih akan terus naik. Maka, surat (permintaan operasi pasar) kami kirim ke provinsi," kata Sekretaris Disperdakop-UM Kabupaten Madiun Agus Suyudi, Rabu, 11 Maret 2020.

Menurutnya, kenaikan harga dipicu oleh isu penyebaran virus corona padahal antara komoditas gula pasir dan corona tidak ada hubungannya. Pemerintah hanya melarang impor hewan hidup dari Cina untuk mengantisipasi penularan corona.

BACA JUGA: Operasi Pasar Dibutuhkan Guna Meminimalisasi Kelangkaan dan Mahalnya Gula

Kementerian Perdagangan menduga ada permainan dari importir atau distributor barang yang menahan pasokan barang dengan memanfaatkan isu corona sehingga barang menjadi langka dan harganya naik dan menguntungkan mereka.

Hasil pengecekan Disperdakop-UM Kabupaten Madiun, stok gula pasir di pabrik milik BUMN maupun distirbutor swasta dinyatakan kosong untuk stok gula yang dijual ke pasaran.

"Stok di pabrik yang sempat kami datangi hanya untuk CV, petani, dan hak karyawan," ujar Agus.

Meski stok di pabrik dan gudang kosong, stok gula di pasaran masih tersedia. Untuk mengantisipasi kelangkaan gula pasir, selain mengusulan operasi pasar ke Pemprov Jatim, Disperdakop-UM Kabupaten Madiun berencana menggelar pasar murah pada Bakti Sosial Terpadu (BST).

Kegiatan itu rutin dilaksanakan oleh pemkab untuk mendekatkan pelayanan kepada warga dengan lokasi yang berpindah-pindah setiap bulannya. 

BACA JUGA: Pemprov Jatim Minta Satgas Pangan dan KPPU Awasi Harga Gula

Namun, hingga kini belum diketahui sumber pengambilan gula pasir. Bahkan, dari hasil koordinasi dengan pihak Bulog setempat, komoditas gula pasir juga kosong. Sementara, permintaannya meningkat seiring dengan musim pernikahan dan khitanan di masyarakat.

Kabid Perdagangan Disperdakop-UM Kabupaten Madiun Toni Eko Prasetyo mengatakan pihaknya lebih intensif melakukan pemantauan di pasar tradisional. Bila sebelumnya hanya dilakukan sepekan sekali, maka dengan melambungnya harga gula pasir, pemantauan dilakukan setiap hari. 

"Untuk mengantisipasi kelangkaan, tapi saat ini stok (di pasaran) masih aman meski harganya memang naik," ujar Toni.