Logo

Harga Cabai Masih Tinggi, Masyarakat Diimbau Manfaatkan Lahan Kosong

Hasil Sidak Komisi B DPRD Lamongan dan Instansi Terkait
Reporter:,Editor:

Jumat, 10 June 2022 05:00 UTC

Harga Cabai Masih Tinggi, Masyarakat Diimbau Manfaatkan Lahan Kosong

SIDAK SEMBAKO. Komisi B DPRD Lamongan bersama Kepala Perumda Pasar Lamongan Hartono dan Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Zamroni melakukan sidak di Pasar Agrobis Babat, Kamis, 9 Juni 2022. Foto: Zuditya Saputra

JATIMNET.COM, Lamongan – Naiknya harga cabai membuat masyarat mengeluh. Sebagai wakil rakyat, Komisi B DPRD Lamongan secara sigap merespons dengan melakukan sidak ke Pasar Agrobis Babat. 

Sidak dilakukan Kamis, 9 Juni 2022, bersama Kepala Perumda Pasar Lamongan Hartono dan Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan Zamroni. 

Sekretaris Komisi B DPRD Lamongan Anshori menyampaikan bahwa hasil dari pantauan ketika di Pasar Agrobis Babat hampir semua stok kebutuhan pokok tercukupi termasuk cabai yang saat ini mengalami kenaikan.

BACA JUGA: Kenaikan Harga Cabai Diduga Minim Stok akibat Cuaca Ekstrem

"Harga cabai merah kecil naik dari harga kemarin Rp90 ribu (per kilogram), sekarang menjadi Rp95 ribu. Namun untuk cabai merah besar mengalami penurunan dari harga Rp65 ribu turun menjadi Rp60 ribu dan cabai lalapan turun dari Rp45 ribu menjadi Rp36 ribu (per kilogram)," katanya, Jumat, 10 Juni 2022.

Kenaikan harga cabai merah kecil ini, kata Anshori, rata-rata terjadi hampir di seluruh kabupaten di Jawa timur yaitu antara harga Rp90 hingga Rp100 ribu per kilogram. 

"Kenaikan harga cabai saat ini karena dipicu faktor cuaca dan hama yang menyebabkan petani cabai banyak mengalami gagal panen," katanya. 

Ketika sidak, tim juga memantau harga bahan pokok lainnya seperti telur dan bawang merah. Harga bawang merah juga mengalami kenaikan dari Rp40 ribu naik menjadi Rp45 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Inflasi Jatim 4,24 Persen, TPID Surabaya Petakan Harga Komoditas

Sedangkan untuk harga telur dari distributor Rp25 ribu per kilogram dan di pengecer mengalami kenaikan Rp29 ribu per kilogram. Kenaikan harga telur tersebut, menurut Anshori, karena di picu naiknya harga pakan ayam.

Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Lamongan ini berharap agar Pemkab Lamongan lebih memperhatikan para petani cabai agar tidak beralih cocok tanam lainnya yang lebih menjanjikan. 

Pemkab diimbau memberikan bantuan bibit dan pelatihan pada petani. Ia juga berharap kenaikan harga cabai ini bisa memicu kembali para petani untuk kembali menanam cabai. Begitu juga masyarakat agar bisa memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk ditanami cabai.

"Ketergantungan Kabupaten Lamongan terhadap pasokan cabai dari luar Lamongan ini harus kita kurangi. Kita punya potensi di wilayah pantura dan wilayah selatan, ini yang harus diperhatikan Pemkab Lamongan," katanya.