Senin, 16 September 2019 00:58 UTC
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur Hadi Sulistyo. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Harga bawang merah belum juga membaik beberapa pekan terakhir. Di Mojokerto misalnya, harga bawang merah di tingkat petani Rp 6 ribu per kilogram dari normalnya Rp 8 ribu ribu per kilogram.
Sedangkan harga di tingkat konsumen juga turun. Data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) menyebutkan, harga bawang merah di Kediri, Nganjuk, dan Mojokerto berada di kisaran Rp 12 ribu per kilogram. Sementara di Malang Rp 14.200 per kilogram, dan di Bondowoso Rp 18 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur Hadi Sulistyo mengklaim anjloknya harga terjadi di sentra produksi bawang merah. "Di Nganjuk yang merosot. Di Nganjuk kelebihan pasokan, karena di Nganjuk sentranya. Kami sudah cek kabupaten sekitarnya harga normal," ujar Hadi, Senin 16 September 2019.
BACA JUGA: Harga Bawang Merah Anjlok, Pemkab Mojokerto Rencanakan Bikin Harga Standar
Dirinya menyebutkan, anjloknya harga bawang merah terjadi di sentra produksi. Kelebihan suplai menjadi salah satu faktor. Upaya pemerataan distribusi ke sejumlah daerah yang tidak menjadi sentra produkai bawang merah tengah dilakukan.
"Kami sudah koordinasi dengan Disperindag Jawa Timur supaya yang di Nganjuk didistribusikan di kabupaten sekitarnya. Ini masih dikoordinir oleh Disperindag Jatim," terangnya.
Hadi mengakui, anjloknya harga bawang merah selalu terjadi setiap tahun di sentra produksi ketika panen raya. Petani berbondong-bondong menanamnya begitu hasil sebelumnya bagus. Tanpa memperhitungkan kelebihan suplai, sehingga tidak bisa dijual ke pasar.
BACA JUGA: Panen Raya Bawang Merah Hantui Harga
Kondisi seperti itu terjadi tak hanya pada bawang merah, tetapi juga komoditas lain seperti cabai rawit. "Tahun lalu cabai rawit harganya bagus. Petani tanam cabai rawit semua, akibatnya harga anjlok tahun ini," ungkapnya.
Untuk itu, Dinas Pertanian dan Ketanahanan Pangan Jawa Timur saat ini tengah melakukan pemetaan tanaman holtikurtura. Tujuannya menjaga suplai.
Petani diharapkan tidak terkonsentrasi menanam bawang merah semua. Lebih beragam lagi. Sehingga ketika panen raya bawang merah harga lebih terkontrol. "Jangan sampai petani bawang merah di Nganjuk tanam itu semua. Ada petanya," tandasnya.
