Selasa, 02 March 2021 08:20 UTC
SERTIJAB: Suasana sertijab bupati di DPRD Jember. (Foto; Faizin Adi / jatimnet.com )
JATIMNET.COM, Jember - Tingginya angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Jember menjadi perhatian khusus Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Sebab, Jember menjadi peringkat pertama kasus Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jatim.
Selain itu, kasus stunting di Jember juga termasuk mencolok. "Mohon masalah ini diseriusi oleh bapak bupati-wabup yang baru. Kami dari provinsi, siap bersinergi," ujar Khofifah saat memberi sambutan dalam Serah Terima (Sertijab) Bupati Jember yang digelar di Gedung DPRD Jember, Selasa 2 Maret 2021.
Dalam pemaparannya, Khofifah menyebut Angka Kematian Ibu (AKI ) di Jatim selama tahun 2020 mencapai 565 orang. Dari jumlah tersebut, Jember menyumbang angka tertinggi, yakni 61 orang. Tren AKI di Jatim dalam kurun waktu 10 tahun, sejak 2010-2020, berada di angka rata-rata 500 sampai 600 orang.
Adapun untuk Angka Kematian Bayi (AKB) selama tahun 2020, di Jatim mencapao 3.611 kasus kematian. Jember juga lagi-lagi berkontribusi yang terbesar, yakni 324 kasus bayi meninggal.
Baca Juga: Angka Kematian Bayi Tinggi Disebabkan Berat Badan Rendah
Untuk kasus AKB di Jatim selama tahun 2015 - 2020, Jember menunjukkan tren rata-rata cenderung menurun. Yaitu dari awalnya pada tahun 2015 tercatat ada 5.132 kasus, menjadi 3.611 kasus di tahun 2020.
"Stunting, meski Jember bukan yang nomor 1, tapi tetap yang signifikan. Penanganan masalah ini harus melibatkan banyak pihak. Kalau di Surabaya melibatkan Unair, maka di Jember bisa mengajak Unej (Universitas Jember) untuk mengerahkan mahasiswanya," papar mantan Mensos ini.
Selain dari instansi pemerintah, Khofifah menilai upaya pengurangan AKI, AKB dan kasus stunting (pertumbuhan tidak normal karena gizi buruk ) juga membutuhkan peran penting PKK.
Baca Juga: Khofifah Ingatkan Perangi Stunting dan Pernikahan Dini di Muskerwil NU
Sesuai kelaziman, Ketua Tim Penggerak PKK akan dijabat oleh istri kepala daerah. Jika di Jatim, posisi itu dipegang oleh mantan artis Arumi Bachsin yang merupakan istri Wagub Emil, maka di Jember Ketua Tim Penggerak PKK kemungkinan akan dipegang Ibu Rien yang merupakan istri bupati Hendy.
"Jangan remehkan Ketua PKK. Kalau misal diizinkan, dia bisa lebih sibuk dari bupati karena keliling terus tiap hari," ujar Khofifah yang disambut senyum para hadirin.
Mengenai permasalahan di disampaikan Gubernur Jatim Khofifah, Bupati Jember, Hendy Siswanto menyatakan masalah kesejahteraan sosial menjadi salah satu fokus perhatiannya.
Baca Juga: Khofifah: Dana Desa Bisa Digunakan Tekan Kemiskinan dan Stunting
"Jember memang memiliki status yang tidak menarik soal angka kemiskinan. Mari kita kembalikan hak warga Jember, kembalikan Jember menjadi normal dengan kerja bersama semua pihak," ujar Hendy.
Sementara itu, Ketua DPRD Jember, Itqon Syauqi yang menjadi "tuan rumah" acara sertijab berharap ada perhatian lebih dari Pemprov Jatim untuk Jember.
"Mohon Jember jadi prioritas dari Pemprov karena kami adalah sentra di kawasan Tapal Kuda. Kami siap koordinasi dengan Pemprov," tutur politikus PKB ini.