Sabtu, 30 November 2019 02:52 UTC
PAITON. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan dalam Muskerwil PWNU Jatim, di Ponpes Nurul Jadid Paiton, Probolinggo Foto : Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyinggung masalah tingginya angka stunting di Jawa Timur, dalam Musyawarah kerja ke-1 PWNU Jawa Timur, di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jumat 29 November 2019, malam.
Menurut Khofifah, stunting erat kaitannya dengan kemiskinan dan pernikahan usia dini. Dari 10 daerah dengan kemiskinan tertinggi di Jatim, sembilan daerah di antaranya adalah wilayah dengan kultur NU.
Tertinggi, diduduki Sampang dan di bawahnya Pamekasan. Sementara Kabupaten Probolinggo masuk dalam lima besar daerah dengan stunting tertinggi di Jatim.
BACA JUGA: Cegah Stunting, Dindik Surabaya Bagikan Kudapan Lokal
“Stunting tidak hanya kerdil badannya, tapi juga mengkerdilkan otaknya. Maka fasilitas kesehatan menjadi kebutuhan mendesak dalam menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas ke depannya,”terang Khofifah.
Senada, dikatakan Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar. Guna mewujudkan warga NU yang berkualitas, seluruh pengurus cabang NU di Jatim harus memiliki fasilitas kesehatan atau pun rumah sakit.
Di samping itu, NU menurutnya harus mengambil bagian dalam pendidikan sekolah, guna mencetak generasi muda yang cerdas. Selain soal kesehatan dan pendidikan, Ketua PWNU Jatim, juga membahas beberapa isu lainnya meliputi nasionalisme dalam berbangsa dan bernegara.
BACA JUGA: Angka Stunting di Probolinggo di Atas 50 Persen
Ia mengajak masyarakat NU agar berkomitmen cinta kepada Indonesia. “Mari komitmen dengan NKRI, setia NKRI. Karena tidak mungkin bisa tahajud, menyelenggarakan pengajian dan mensejahterakan masyarakat dalam negara yang tak aman,”terang KH Marzuki Mustamar.
Sementara, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, KH Zuhri Zaini, mengingatkan agar generasi muda perlu dibentengi dari pengaruh-pengaruh negatif, dalam beragama, berbangsa, dan bernegara.
“Semoga Muskerwil kali ini, bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi umat, bangsa dan negara,”terang KH Zuhri Zaini.