Logo

Hadapi Tatanan New Normal, Mojokerto Bentuk Kampung Tangguh Covid-19

Sembilan Kampung Tangguh Covid-19 siap memutus mata rantai virus corona sebagai desa kemandirian
Reporter:,Editor:

Rabu, 03 June 2020 12:20 UTC

Hadapi Tatanan <em>New Normal</em>, Mojokerto Bentuk Kampung Tangguh Covid-19

BANTUAN. Bupati Mojokerto Pungkasiadi menyerahkan bantuan APD dan logistik kepada Kampung Tangguh Covid - 19

JATIMNET.COM, Mojokerto - Dalam menghadap tatanan hidup baru atau new normal, sembilan 'Kampung Tangguh Covid-19' dibentuk. Kampung tersebut juga mendapat bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) dan logistik penanggulangan secara estafet di tiga kecamatan Kabupaten Mojokerto.

Yakni Kecamatan Sooko (Desa Sooko, Jampirogo dan Wringinrejo), Kecamatan Trowulan (Desa Wonorejo, Kejagan dan Bejijong), serta Kecamatan Puri (Desa Puri, Balongmojo dan Kenanten).

Secara rinci, bantuan logistik penanggulangan Covid-19 yang diserahkan per kampung antara lain 200 kilogram beras, 250 masker kain, 5 liter disinfekten, 5 liter hand sanitizer, 5 liter sabun cuci tangan, 4 APD serta 1 unit wastafel portable.

Bupati Mojokerto Pungkasiadi menjelaskan, keberadaan Kampung Tangguh Covid-19 untuk mempercepat memutus mata rantai penyebaran virus di Kabupaten Mojokerto dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Hadapi New Normal, Kampung Tangguh di Gresik Warga Vaksin Covid-19 Dengan Disiplin

Seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, selalu menjaga jarak, dan tetap melakukan aktivitas di rumah saja.

"Kampung Tangguh Covid-19 ini dibentuk sebagai kemandirian desa dengan mengedepankan kedisiplinan, kemandirian dan gotong royong di hulu yakni desa-desa, dalam upaya mencegah maupun memutus mata rantai pandemi Covid-19," kata Bupati, Pungkasiadi, Rabu 3 Juni 2020.

Kampung Tangguh Covid-19, lanjut Pungkasiadi, dibentuk secara swadaya, dari dan untuk desa itu sendiri. Dalam pelaksanaannya, Kampung Tangguh minimal memiliki tiga satuan tugas. Yakni satgas tangguh kesehatan, satgas tangguh pangan dan satgas peduli (edukasi, budaya dan psikologi).

Tak sampai disitu, Pemkab Mojokerto pun telah melakukan berbagai upaya penanggulangan Covid-19, dengan melaksanakan jaring pengaman sosial, hingga menjaga kondisi sosial dan ekonomi supaya tetap stabil. Semua upaya-upaya tersebut, tentunya membutuhkan kerjasama dan sinergitas dengan semua elemen masyarakat.

BACA JUGA: Covid-19, Tulungagung Siap Hadapi Tatanan New Normal dengan Pos Digital Astuti

"Perlu meningkatan keamanan. Kita dorong terus masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan patuh protokol kesehatan. Itu semua bagian dari upaya kita bersama mencegah penyebaran covid-19," jelasnya.

Abah Ipung sapaan akrabnya menyampaikan, saat ini Pemerintah Kabupaten Mojokerto masih menunggu instruksi pusat terkait penerapan tatanan hidup baru atau new normal. 

New normal merupakan bagian dari upaya untuk hidup tetap produktif, di tengah pandemi Covid-19 yang belum dapat dipastikan kapan berakhirnya. Untuk itu, pusat dan daerah harus paralel bangkit bersama menciptakan iklim kondusif.

"Kita sedang mempersiapkan new normal, seperti yang diinstruksikan pusat. Kita akan mulai siapkan di beberapa titik untuk penerapannya. New normal ini ditujukan bagi kita semua, agar tetap hidup produktif namun dengan menerapkan protokol kesehatan agar jangan sampai terinfeksi covid-19," katanya.