Logo

Hadapi Musim Pancaroba, 32 Ribu Kader Kesehatan Ikuti Apel Akbar

Reporter:,Editor:

Minggu, 28 November 2021 09:00 UTC

Hadapi Musim Pancaroba, 32 Ribu Kader Kesehatan Ikuti Apel Akbar

KADER KESEHATAN: Menghadapi musim pancaroba, kader kesehatan se Kota Surabaya mengikuti apel akbar di Stadion Gelora 10 Nopember, Minggu 28 November 2021. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Sedikitnya 32 ribu kader kesehatan mengikuti apel akbar kader kesehatan se-Kota Surabaya dalam menghadapi musim pancaroba dan Nataru 2021/2022 di GOR Sepuluh Nopember, Minggu 28 November 2021.

Apel tersebut, dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Selain itu, ada pula Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani dan seluruh jajaran Forkopimda Surabaya serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dalam sambutannya yang pertama, ia menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh jajaran Forkopimda Surabaya yang sudah berjuang melawan Covid-19, hingga ke PPKM level 1.

"Dan tidak lupa juga, yang saya hormati dan saya banggakan dari hati nurani saya yang paling dalam, seluruh kader kesehatan se-Kota Surabaya yang hadir di GOR Sepuluh Nopember," kata Eri.

Baca Juga: TP PKK Provinsi Jatim Beri Bantuan Sembako Untuk TP PKK Kota Surabaya

Menurutnya tanpa adanya para kader kesehatan, Surabaya tidak akan bisa lepas dari masalah kesehatan. Bahkan, tanpa adanya kader kesehatan, Covid-19 pun tidak akan bisa teratasi dan melandai secara signifikan seperti saat ini.

"Saya mewakili seluruh jajaran Pemkot Surabaya dan Forkopimda Surabaya, karena panjenengan adalah orang hebat. Surabaya menjadi seperti sekarang ini, karena kehebatan para kader kesehatannya," ia menegaskan.

Dalam menghadapi musim pancaroba dan mewaspadai penyakit menjelang Nataru, pihaknya ingin menggandeng seluruh warga Surabaya. Karena menurutnya kota ini tidak akan bisa sehat, tanpa adanya peran masyarakat untuk lebih mencintai lingkungannya.

Oleh karena itu, ia meminta seluruh kader kesehatan untuk bersama-sama mengubah perilaku warga menjadi lebih sehat.

Baca Juga: Tim Penggerak PKK Dilibatkan Bersama Membangun Surabaya

Sementara itu, agar perkampungan di Surabaya terhindar dari jentik nyamuk demam berdarah dengue (DBD). Diharapkan warga bisa menjaga lingkungannya, salah satunya menjaga saluran air supaya lancar dan terhindar dari banjir.

"Lek njogo (kalau menjaga) kampung, ojo sampek (jangan sampai) salurannya itu buntu, biar nggak banjir. Karena itu (saluran) sudah dibangun oleh wali kota sebelumnya, mulai dari zamannya Pak Bambang DH, Bu Risma membangun, ayo dijogo (dijaga) bareng-bareng," ia mengingatkan.

Upaya menjaga lingkungan di Kota Surabaya tetap bersih, bukan hanya tugas pemkot. Akan tetapi juga peran serta masyarakat, menjaga kota ini agar terhindar dari segala macam bencana.

"Nanti kalau banjir, ya saya lihat dulu warganya, kalau warga nggak ikut turun, ngapain kita harus turun? Tapi kalau warga turun, bersama-sama pemerintah, mau mengubah perilakunya. Kita bisa berterima kasih kepada pemimpin sebelumnya," ia menekankan.

Baca Juga: Pantau Vaksinasi Lansia, Ketua Tim Penggerak PKK Keliling Puskesmas

Setelah acara Kewaspadaan Peningkatan Penyakit Menjelang Musim Pancaroba dan Nataru 2021 diresmikan, para kader kesehatan di seluruh Kota Surabaya akan turun langsung ke rumah-rumah warga. Para kader kesehatan tidak sendiri, nantinya akan didampingi oleh camat dan lurah dari masing-masing wilayah.

Eri pun mengingatkan para Camat dan Lurah se-Surabaya, agar turut serta mendampingi para kader kesehatan yang bertugas ke rumah-rumah warga.

"Meriksa jentik nang (di) kamar mandi, dipikir enak jadi kader? Yo enggak, kadang-kadang diseneni (marahi), diusir orang. Nah, ketika ada kader yang diperlakukan seperti itu, Camat dan Lurah juga harus hadir, jangan dilepas. Karena ini tugasnya pemkot. Pemkot nggak bisa jalan tanpa kehebatan para kader ini," ia memaparkan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya itu juga berharap, dengan adanya kader kesehatan nantinya tidak ada lagi jentik nyamuk, stunting, gizi buruk, bahkan Covid-19 di Kota Surabaya.

Baca Juga: Ketua Tim Penggerak PKK Dikukuhkan sebagai Bunda Genre Surabaya

"Oleh karena itu, hargai kader-kader itu. Sayangi kader-kader itu. Kalau warganya nggak jalan, kadernya nggak jalan, omong kosong Surabaya menjadi kota yang hebat. Ayo dijaga bareng-bareng, apa yang sudah diberikan oleh pemimpin sebelumnya," ia menandaskan.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan saat ini kader-kader di Surabaya sudah menjadi satu kesatuan, yakni kader kesehatan.

Kader kesehatan mempunyai peran masing-masing, mulai dari mensosialisasikan lingkungan, jumantik, posyandu lansia dan lain sebagainya.

"Total kader di Surabaya itu ada 32.600, tapi tadi yang hadir di GOR Sepuluh Nopember tadi ada 12.400 kader. Mereka digerakkan serentak, kemarin pun sudah bergerak melakukan pemberantasan sarang nyamuk di seluruh kecamatan dan kelurahan untuk menekan angka DBD," kata Febria.

Ia juga menjelaskan, para kader bersama kampung tangguh juga melakukan penanganan Covid-19. Ia tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh kader, agar lebih semangat lagi menangani masalah kesehatan di Kota Surabaya.

"Terus semangat kepada seluruh kader, terima kasih atas kerja kerasnya dalam menekan angka kesakitan dan terus semangat membantu warga supaya terhindar dari penyakit," ia menuturkan.