Rabu, 20 February 2019 07:52 UTC
Menkominfo Rudiantara bersama Meneg PPPA Yohana Yembise dalam Grand Opening World Robotic Explorer (WRE) di Season City, Jakarta, Selasa 19 Februari 2019 malam. Foto: Kominfo.go.id
JATIMNET.COM, Jakarta - Indonesia akan berada di puncak bonus demografi pada 2030. Sehingga anak bangsa yang memiliki talenta sejak dini merupakan usia produktif dalam menghadapi bonus demografi tersebut.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pada tahun 2030, Indonesia juga akan menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan di ASEAN.
"Ekonomi di Indonesia tahun 2030 itu besarnya sama dengan ekonomi seluruh negara di Asean saat ini dikumpulkan," kata Rudiantara dalam Grand Opening World Robotic Explorer (WRE) di Season City, Jakarta, Selasa 19 Februari 2019 malam.
BACA JUGA: Kontes Robot Sesaki Kaza City Mall
Artinya kurang lebih USD 2,5 triliun dan income per kapita orang Indonesia sudah masuk di sekitar USD 10.000 per individu. "Bayangkan betapa besarnya kemampuan orang Indonesia," ujar Menteri Rudiantara
Menteri Rudiantara menjelaskan hal itu bisa dicapai kalau Indonesia terus mengembangkan sumber daya manusia dari sekarang. "Untuk bisa berkompetisi dan menjadi bangsa yang petarung di masa yang akan datang," ujarnya dalam laman Kominfo.go.id.
Ia mengatakan saat ini memasuki era revolusi industri 4.0. Ada tujuh teknologi yang harus dikuasai agar bisa survive ke depan, salah satunya adalah robotik.
BACA JUGA: Damri Kembangkan Teknologi dan Bangun TOD
"Tanpa kita menguasai teknologi yang tujuh ini, kita bisa kalah kompetisi dengan negara asing, jadi kembali kepada peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia," kata Menteri Rudiantara.
Peran teknologi dan kecanggihan robot tidak hanya mendapatkan antusias dari pelaku robotik. Anak usia dini dengan usia 5-7 tahun di Indonesia juga tengah dipersiapkan untuk menjadi pelaku robotik. Bahkan anak difabel juga diajarkan dan diberikan pengetahuan tentang dunia robot.
Ia mengatakan peran robot telah mengambil aktivitas manusia dalam berbagai hal. Ia mencontohkan penyiar televisi di Tiongkok yang sudah menggunakan robot. Karena itu, menurutnya aktifitas manusia terutama yang sifatnya berulang-ulang bisa digantikan dengan robot.
"Ini bukan hanya teknologi robot, tetapi teknologi kecerdasan buatan, teknologi sensor," katanya.
BACA JUGA: Apple Mulai Lirik Teknologi Sensor 3D Sony
Hal itulah yang akan terjadi. "Kita harus memperkenalkan teknologi kepada talenta Indonesia dari mulai usia dini, jadi anak-anak yang tadinya nari dan lain sebagainya, memang harus dikenalkan untuk tidak takut, bahkan menguasai teknologi robot," ujarnya.
Ia mengaku siap memfasilitasi. "Kami siap membantu dan mendukung, karena peran pemerintah bukan hanya sebagai regulator, bukan hanya sebagi tukang 'ngatur', tapi harus menjadi fasilitator bahkan menjadi akselerator," katanya.
Ia menjelaskan, untuk menuju Indonesia berada di bonus puncak demografi pada tahun 2030, daya beli di Indonesia akan lebih besar. Sehingga untuk memastikan hal tersebut terjadi, Rudiantara menegaskan pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia atas penguasaan teknologi, salah satunya robotik.