Logo

Damri Kembangkan Teknologi dan Bangun TOD

Reporter:,Editor:

Rabu, 28 November 2018 12:45 UTC

Damri Kembangkan Teknologi dan Bangun TOD

Caption: Area Manager Devisi Regional III Perum Damri Arifin Hasan. Foto: Baehaqi Almutoif

JATIMNET.COM, Surabaya - Penggunaan teknologi terus dikembangkan Perum Damri untuk bisa bersaing termasuk penerapan transit oriented development (TOD). Sistem pembayaran e-money telah dilakukan demi memudahkan pembayaran.

"Dengan Bank Mandiri sudah kami lakukan awal tahun 2018. Kemudian Oktober kami sudah menerapkan paymen bersama Bank BRI lewat program brizzi," ujar Area Manager Devisi Regional III Perum Damri Arifin Hasan ditemui Jatimnet.com di kantornya Jalan Raya Kali Rungkut, Rabu 28 November 2018.

Diharapkan, penggunaan sistem pembayaran digital ini semakin memudahkan pelanggan layanan Damri. Meski baru sebatas untuk bus jurusan Bandara Juanda-Bungurasih, Bandara Juanda-Gresik dan Bandara Juanda-Tanjung Perak.

"Di Jakarta sudah berjalan untuk trayek Solo, Purwokerto dan Lampung. Kedepan kami di Jawa Timur kembangkan jurusan Malang-Tugu Mulyo, Sumatera Selatan dan Malang-Jakarta," bebernya.

Selain mengupayakan penggunaan e-money, lanjut Arifin, pihaknya juga sedang menjalin kerjasama dengan Traveloka. Ini sebagai langkah reservasi Damri via online.

Hanya saja, rencana tersebut belum tahu kapan terealisasi karena masih dalam penjajakan. Beberapa kali rapat telah digelar dengan Traveloka untuk memuluskan niat tersebut dan harapannya segera dapat dilakukan akhir tahun ini.

BACA JUGA: Damri Siapkan Masa Transisi di Era Transportasi Digital

"Traveloka kami coba satu trayek dulu, Juanda-Gresik. Kami tidak berani banyak trayek terlalu resiko," tuturnya. Sementara dengan Grab, Arifin menyebutkan juga masih dalam tahap pembahasan. Namun dia belum berani memastikan kapan bisa dimulai.

Karena pihak Grab masih menghitung untung dan ruginya. "Prinsip kami adalah konektivitas tanpa henti. Jadi nanti terkoneksikan dengan Grab. Naik dari rumah dengan Grab, kemudian sampai di Terminal Bungurasih ganti naik Bus Damri ke Juanda. Untuk pembayarannya menggunakan Ovo," bebernya.

Sebenarnya inovasi yang dilakukan Perum Damri Devisi Regional III tidak sampai disitu. Untuk bangkit dari tidur, Arifin mengaku sedang menyiapkan proyek besar di Surabaya. Dia menamakan proyek tersebut dengan transit oriented development (TOD) di garasi Jagir.

Menggabungkan antara konsep apartemen, mall dan terminal bus Damri. "Jadi di bawah itu terminal, diatasnya mall dan apartemen," ungkapnya. Saat ini posisi masih dalam tahap pengajuan izin ke menteri BUMN.

Ditargetkan tahun depan semua perizinan sudah keluar dan bisa segera dibangun. Termasuk dari Badan Pertanahan Negara (BPN) dan pemerintah kota Surabaya terkait memperlebar sisi depan garasi.

"Lebar muka garasi kami terlalu sempit. Disitu kebetulan ada tanahnya pemda yang disewakan untuk masyarakat. Kami akan berunding boleh gak kami sewa untuk memperlebar muka didepan," tuturnya yang memperkirakan pembangunan selesai dua tahun.
 
Dengan TOD ini nanti, masyarakat penggunanya tidak perlu repot mencari transportasi. Bisa dengan mudah menjangkau beberapa tempat di Surabaya termasuk Bandara Juanda.

"Ada semacam eksekutif lounge bagi penumpang ke Bandara Juanda," ungkapnya. Untuk pengembangan trayek Bandara Juanda, Perum Damri saat ini tengah melirik pembukaan rute Juanda-Malang dan Juanda-Mojokerto. Dijadwalkan pada akhir triwulan I pada 2019 mendatang pengembangan trayek bisa dilakukan.