Logo

Gus Yahya Siap Ditabayunkan dan Dorong Islah, Tunggu Respons Rais Aam 3×24 Jam

Reporter:,Editor:

Minggu, 21 December 2025 13:15 UTC

Gus Yahya Siap Ditabayunkan dan Dorong Islah, Tunggu Respons Rais Aam 3×24 Jam

Gus Yahya (duduk di sisi kiri, tiga dari kiri) bersama para kiai dalam Forum

JATIMNET.COM, Kediri – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan keterbukaannya untuk dilakukan pemeriksaan dan tabayun atas berbagai tuduhan yang diarahkan kepadanya. Sikap tersebut ia sampaikan dalam Forum Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Minggu, 21 Desember 2025.

Dalam taklimat pertamanya, Gus Yahya menegaskan bahwa proses tabayun harus dilakukan secara terbuka dengan menghadirkan bukti dan saksi yang sah.

“Pertama, saya senantiasa terbuka untuk diperiksa dan ditabayunkan atas apa pun yang dituduhkan kepada saya, melalui cara apa pun, dengan menghadirkan seluruh bukti dan saksi yang diperlukan,” tegasnya.

Pada taklimat kedua, Gus Yahya kembali menegaskan bahwa sejak awal dirinya menghendaki islah sebagai jalan keluar atas dinamika yang terjadi di tubuh Nahdlatul Ulama. Namun, ia menekankan bahwa islah tersebut harus berpijak pada kebenaran, bukan kompromi terhadap kebatilan.

“Sejak detik pertama saya senantiasa menginginkan islah. Saya siap bina al-haq bina al-haq bina al-haq, bukan bina al-batil,” ujarnya.

Gus Yahya juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berupaya menghubungi Rais Aam PBNU untuk meminta waktu bertemu guna menindaklanjuti kesepakatan Musyawarah Kubro. Namun hingga pernyataan tersebut disampaikan, ia belum menerima respons.

“Begitu mendengar kesepakatan PWNU dan PCNU, saya langsung mengirim pesan kepada Rais Aam untuk memohon waktu bertemu. Sampai sekarang saya belum mendapatkan jawaban,” ungkapnya.

Ia menyatakan akan menunggu hingga batas waktu tiga kali dua puluh empat jam sebelum melaporkan perkembangan tersebut kepada forum.

“Saya akan menunggu sampai 3 x 24 jam, dan selanjutnya akan saya laporkan hasilnya,” pungkasnya.

Pernyataan tersebut disambut antusias para peserta Musyawarah Kubro, yang berharap upaya islah dan komunikasi langsung antarpimpinan PBNU dapat segera terwujud demi meredakan konflik internal NU.